Rakyat Minta Pemda Fungsikan Bangunan Pompanisasi Di Aceh Jaya

Binsar

Friday, 28-12-2018 | 09:28 am

MDN
Ilustrasi [ist]

Meulaboh, Inako –

Masyarakat Kecamatan Krueng Sabee, Kabupaten Aceh Jaya, Aceh menunut pemerintah daerah memfungsikan bangunan pompanisasi yang telah selesai pengerjaaannya agar mengairi sawah di daerah itu. Permintaan itu disampaikan oleh Ketua Kelompok Tani Peusaboh Hate, Fajri, di Aceh Jaya, Kamis.

"Mewakili kelompok tani, saya meminta dinas terkait memperjelas status proyek pompanisasi yang sudah siap (selesai-red) dibangun beberapa tahun lalu, karena pompanisasi tersebut belum bisa difungsikan sampai sekarang," katany.

Ia mengatakan, proyek pembangunan pompanisasi itu diketahui telah lama selesai, akan tetapi sarana tersebut belum bisa dimanfaatkan oleh petani setempat.

Petani Desa Mon Mata, Kecamatan Krueng Sabee, hingga kini masih menghadapi masalah air saat memasuki musim tanam.

Bangunan tersebut belum diketahui petani apakah bisa digunakan atau sekadar bangunan tua di tengah sawah.

Fajri, menyampaikan, desa mereka merupakan salah satu sentra pertanian tanaman padi di Aceh Jaya, sehingga pemerintah membangun dua unit bangunan pompanisasi untuk membantu peningkatan produktivitas pertanian.

"Kami tidak mengetahui kenapa pompanisasi tersebut belum bisa difungsikan oleh petani. Bahkan sampai saat ini juga belum diserahkan kepada kelompok tani atau desa, wajar kalau kami pertanyakan agar bangunan ini tidak sia-sia," ujarnya.

Petani menilai bangunan tersebut hanya untuk program asal jadi sehingga sia-sia karena tidak dimanfaatkan. Kontruksi bangunan pompanisasi itu tidak terurus, padahal pembangunannya baru selesai dua tahun lalu.

Fajri, menyampaikan, bangunan itu saat ini hanya membuat sakit hati petani, ketika melihat ada bangunan tetapi tidak berfungsi, keberadaannya bangunan itu juga mempersempit area lahan pertanian petani desa setempat.

"Kami juga meminta pada pihak terkait agar mengusut proyek tersebut, karna terkesan mubazir, belum bisa di fungsikan seperti asal buat pogram saja. Sama saja seperti yang terdapat di kecamatan Teunom Aceh Jaya," tegasnya.

Petani Desa Mon Mata, mengharapkan pemerintah daerah atau intansi terkait yang membidangi pembangunan itu melakukan evaluasi dan melihat langsung kondisi bangunan yang menghabiskan uang negara bernilai ratusan juta rupiah itu.

KOMENTAR