Ratusan Guru Ikut PPG di Undiksha Bali

Binsar

Tuesday, 12-03-2019 | 15:30 pm

MDN
Rektor Undiksha, Dr. I Nyoman Jampel, M.Pd [ist]

Denpasar, Inako –

Universitas Pendidikan Ganesha (Undiksha) Singaraja, Kabupaten Buleleng, Bali, membuka Program Pendidikan Guru (PPG) Dalam Jabatan tahun 2019.

Rektor Undiksha, Dr. I Nyoman Jampel, M.Pd, di Singaraja, Selasa mengatakan, untuk tahun ini, PPG diikuti 313 orang yang berasal dari berbagai daerah di Indonesia.

Menurut Jampel, untuk tahun ini, Undiksha target kelulusan hingga 100 persen.
"Kami targetkan semua peserta lulus, sama seperti Sarjana Mendidik di Daerah Terdepan, Terluar, dan Tertinggal (SM-3T) sebelumnya," kata Jampel, saat membuka orientasi awal PPG di Auditorium Pascasarjana Undiksha (11/3).

Ia menjelaskan, Undiksha tahun ini mendapat kepercayaan melaksanakan PPG pada 22 program studi dari Kemenristekdikti.

"Pesertanya pun tak sebatas dari wilayah Bali, namun dari daerah lain di Indonesia, dari Sabang sampai Merauke. Melalui ini, kualitas tenaga pendidikan bisa semakin baik," ucapnya.

Ia mengharapkan peserta bisa menjadi guru yang lebih profesional dalam melaksanakan proses belajar-mengajar dan semakin berdaya saing. Tak kalah penting juga bisa melahirkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas.

Sementara itu, Koordinator PPG Undiksha, Drs. I Gede Nurjaya, M.Pd., menyampaikan peserta yang  mengikuti PPG tersebut untuk program studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD), Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini (PGPAUD), Pendidikan Bahasa Inggris dan Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan (PJOK).

"Undiksha dipercaya melaksanakan PPG untuk 22 prodi. Untuk dalam jabatan tahap pertama ini ada empat prodi," sebutnya.

Selain PPG Dalam Jabatan, Undiksha juga dipercaya melaksanakan PPG prajabatan bersubsidi, SM-3T, PPG dalam jabatan Guru Daerah Khusus (Gurdasus). "Untuk jumlah peserta setiap tahun juga cenderung naik," katanya.

Berdasarkan hasil evaluasi, tingkat kelulusan peserta program ini di Undiksha selalu di atas rata-rata nasional. Pada 2018 mencapai 81,53 persen. Namun demikian, universitas dengan delapan fakultas ini terus melakukan upaya peningkatan kualitas program.

"Kami terus melakukan evaluasi, melakukan perbaikan terhadap kekurangan," katanya.

 

KOMENTAR