Ratusan Warga Tulungagung Jatim Terindikasi TBC

Binsar

Thursday, 21-03-2019 | 11:19 am

MDN
Ilustrasi [ist]

Tulungagung, Inako –

Dinas Kesehatan Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur mengatakan, selama kurun waktu Januari-Februari 2019, sebanyak 284 warga Tulungagung terindikasi menderita tuberculosis (TBC).

 Terkait hal itu,  Dinas Kesehatan Tulungagung saat ibi terus berupaya melakukan pencegahan dengan memberikan obat-obatan secara gratis kepada penderita selama kurun enam bulan hingga sembuh total.

"Kami juga proaktif melakukan screening (pemeriksaan terukur) kepada warga, mulai di klinik, puskesmas, rumah sakit hingga beberapa sentra layanan publik termasuk di LP Tulungagung," kata Kepala Seksi (Kasi) Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular, Dinkes Tulungagung, Didik Eka, di Tulungagung, Rabu.

Menurut Didik, Dinkes Tulungagung akan terus meningkatkan kewaspadaan terhadap kasus-kasus TBC, lantaran berdasarkan estimasi, kasus tuberculosis masih meningkat dalam beberapa bulan ke depan.

Dua bulan awal 2019 ini saja (Januari-Februari) angka kasus terdeteksi 284 penderita. Dengan kurun yang sama, jumlah itu lebih tinggi dibanding periode yang sama tahun lalu (2018), yakni tercatat sebanyak 173 kasus.

Didik menjelaskan, pada 2018 untuk incident rate atau angka kesakitan secara nasional wilayah Kabupaten Tulungagung sebanyak 2089 orang.

Namun pihaknya hanya berhasil menemukan 1.216 pasien TBC. Sedangkan pada 2019 ini incident rate yang ditetapkan sebanyak 2.104 pasien.

"Jika melihat dari angka kesakitan secara nasional, sebetulnya Tulungagung masuk kategori medium. Di tahun ini kami diharuskan menemukan sekitar 2.104 penderita TBC," katanya.

Masih menurut Didik, dari target temuan kasus sebesar 2.104 ini, untuk awal tahun dari hasil screening, pihaknya berhasil menemukan sekitar 284 penderita.

Dari jumlah temuan itu, dua pasien dinyatakan TB resisten obat. Dimana dalam penanganan ini pihaknya harus melakukan pendekatan khusus kepada pasien TB resisten obat.
 

KOMENTAR