Rayakan HUT Kemerdekaan RI Ke-74, KPM Gelar Festival Budaya Manggarai di Taman Mini Indonesia

Binsar

Saturday, 17-08-2019 | 20:36 pm

MDN
Pelibertus Jehani, SH., MH., Ketua Ikatan Keluarga Manggarai Kebon Jeruk Jakarta (IKMKJ) (kedua dari kiri) saat memimpin rombongan kesenian memasuki arena pentas seni [Inakoran.com/Ina TV]

Jakarta, Inako

Dalam rangka merayakan hari ulang tahun (HUT) Kemerdekaan Republik Indonesia yang ke-74 tahun 2019 ini, Komunitas Perempuan Manggarai (KPM) Jakarta, bekerja sama dengan Komunitas Sanggar Ca Nai Kalimalang dan Ikatan Keluarga Mangggarai Kebon Jeruk Jakarta (IKMKJ), menggelar Festival Budaya Manggarai di Rumah Rote, Anjungan NTT, Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta Timur, Sabtu 17 Agustus 2019.

 

Rombongan Meka Landang dari Kedoya, Jakarta Barat [Inakoran.com/Ina TV]

 

Ketua panitia penyelenggara, Emmiliana A.K. kepada Inakoran.com/Ina TV, di Taman Mini Indonesia Indah, Sabtu, mengatakan, Festival ini akan menampilkan sejumlah tarian khas Manggarai seperti Tarian Caci, Ndudu Ndake, Danding, Sanda dan Mbata.

 

Reba lomes Mangarai sedang  mempertontonkan kehebatan bermain caci [Inakoran.com/Ina TV]

 

Bukan hanya itu, kata Emmiliana, dalam Festival ini, pihaknya juga akan menampilkan aneka makanan khas Manggarai, keanekaragaman hasil pertanian, hasil kerajinan dan tenunan Manggarai yang selama ini sudah beredar di pasar lokal, reginal dan bahkan sudah menembus pasar internasional, baik yang dikelola secara perorangan maupun oleh sebuah kelompok dalam bentuk usaha mikro kecil dan menengah (UMKM).

 

Ibu Maya asal Cancar, Manggarai sedang menawarkan jeruk asli produksi  masyarakat Cancar Manggarai, Flores [Inakoran.com/Ina TV] 

 

Selain makanan khas, tarian caci dan Ndundu Ndake, Festival Budaya Manggarai tanggal 17 hari ini juga menyajikan kerajinan dan tenunan lokal khas Manggarai yang tampil dalam kemasan Fashion Show yang menghadirkan hasil kreatifitas pada model rancangan fashion untuk berbagai kebutuhan seperti busana kasual, busana kantor dan busana resmi lainnya termasuk busana pengantin adat Manggarai. 

 

Seorang pragawati sedang menampilkan busana khas Manggarai [Inakoran.com/Ina TV]

 

Busana berbahan lokal tenunan Manggarai ini juga bisa menjadi pilihan busana di berbagai usia baik pria maupun wanita. Pentas Fashion Show ini diharapkan dapat mengenalkan produk produk fashion berbahan dasar tenunan khas Manggarai sehingga semakin dikenal luas serta mempunyai nilai saing yang sejajar dengan produk khas daerah lain di Indonesia.  

 

Tarsi, seorang pemain caci dari Kedoya Jakarta Barat [Inakoran.com/Ina TV] 

 

Meningkatnya daya saing produk makanan, tenunan maupun kerajinan diharapkan dapat meningkatkan perekonomian daerah Manggarai melalui UMKM perorangan maupun kelembagaan.

Dalam kaitan dengan UMKM dalam Festival ini hadir juga program sosialisasi UMKM dan OJK untuk proses edukasi: bagaiman memilih produk maupun jasa yang ditawarkan, bagaimana memasarkan produk dan jasa yang efektif pada era globalisasi serta akses ke lembaga pembayaran yang resmi.

 

Anggota DPR RI Partai Nasdem, Johny G Plate (tengah) bersama anggota KPM [Inakoran.com/Ina TV]

 

Festival Budaya Manggarai di hari pertama ini dihadiri para tokoh, politisi, rohaniwan asal NTT serta ribuan warga Manggarai Raya dispora yang tersebar di Jabodetabek.

Dar kiri: Roman Lendong, Don Bosco Selamun, Mgr  Datus Lega, dan Vincent Siboe [Inakoran.com/Ina TV]

 

Pantia berharap, festival ini akan ditetapkannya sebagai kegiatan tahunan atau dua tahunan bagi masyarakat Manggarai di Jabodetabek, dalam rangka terciptanya komunitas Manggarai yang berpola pikir global namun tetap berpijak pada budaya lokal dengan semboyan Kita Manggarai, Kita NTT dan Kita Indonesia.

KOMENTAR