Registrasi Kartu SIM Prabayar Tidak Pengaruhi Perpindahan Pelanggan

"Peningkatan sebanyak 2% dalam customer retention punya dampak terhadap laba seperti memangkas biaya sebesar 10%. Oleh karena itu, sebuah bisnis sebisa mungkin berusaha untuk mempertahankan customer lama"
Dalam sebuah bisnis, memperoleh customer baru difantasikan sangat sulit. Namun demikian faktanya untuk mempertahankan customer, teramat sangat kesukarannya.
Bahkan, menurut buku Leading on The Edge of Chaos karangan Emmett C. Murphy dan Mark A. Murphy, memperoleh customer baru, biayanya lima kali lipat dibandingkan dengan memuaskan dan mempertahankan customer lama.
Akan halnya kebijakan registrasi kartu SIM prabayar, dinilai belum mampu menurunkan churn rate atau presentase perpindahan pelanggan. Dicuatkan, kartu perdana prabyar murah yang dijual operator adalah pemicunya dari pada top up pulsa itu sendiri.
Komisioner Badan Regulasi Telekomunikasi Indonesia (BRTI) I Ketut Prihadi mengatakan registrasi kartu SIM prabayar memang diharapkan mampu menurunkan churn rate. Menurutnya, faktor harga kartu perdana yang lebih murah daripada isi ulang pulsa menyebabkan konsumen belum bisa mengubah perilaku berganti kartu.
"Untuk churn, diharapkan memang turun namun karena operator masih menawarkan tarif kartu perdana yang dipaket lebih murah daripada top up, pelanggan masih memilih menggunakan kartu baru, pakai dan buang," pungkasnya Minggu (16/9/2018).
Sebelumnya, JP Morgan mengestimasikan, 85% dari nomor yang telah terdaftar merupakan jumlah pelanggan yang menyumbang terhadap pendapatan perusahaan operator telekomunikasi. Artinya, terdapat 15% di antaranya yang merupakan nomor tak berharga karena tak menyumbang ke pendapatan perusahaan.
TAG#Churn rate, #Registrasi Simcard, #Kemenkominfo
190232207

KOMENTAR