Rekomendasi Saham Pilihan di Akhir Pekan: Jumat (21//2/2025)

Jakarta, Inakoran
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi menguat jangka pendek dalam perdagangan hari ini, Jumat (21/2/205), akhir pekan ini. Pada perdagangan kemarin (20/2/2025) IHSG ditutup melemah 0,10% di posisi 6.788,04.
Menurut analis MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana, IHSG menunjukkan potensi penguatan dalam jangka pendek. Ia menyebutkan level support di angka 6.728 dan resistance di 6.812. Proyeksi ini memberikan harapan bagi investor yang mencari peluang di tengah gejolak pasar. Meski IHSG mengalami penurunan, kekuatan pendorong dari berbagai faktor eksternal dapat mempengaruhi pergerakan indeks ini.
BACA JUGA:
Komentar The Fed Bikin Harga Bitcoin Tertekan
Harga Minyak Naik Signifikan: Kamis (20/2/2025)
Harga Emas Antam Naik Rp 17.000: Kamis (20/2/2025)
Herditya menekankan pentingnya memantau pergerakan nilai tukar rupiah dan data tenaga kerja Amerika Serikat (AS) sebagai sentimen utama yang dapat mempengaruhi IHSG. Dalam konteks global, fluktuasi nilai tukar dan data ekonomi AS sering kali menjadi acuan bagi investor dalam mengambil keputusan. Di sisi lain, aliran dana keluar (outflow) dari IHSG masih menjadi faktor yang harus dicermati, mengingat hal ini dapat mempengaruhi likuiditas pasar.
Sementara Valdy Kurniawan, Head of Research Phintraco Sekuritas, menjelaskan bahwa penurunan IHSG tampaknya tertahan di Moving Average 5 (MA5) di kisaran level 6.785. Dengan indikator Stochastic RSI yang berada di area overbought, hal ini menunjukkan bahwa meskipun ada penurunan, pasar masih memiliki potensi untuk rebound.
Untuk perdagangan pada Jumat, Valdy memproyeksikan IHSG akan bergerak di kisaran level 6.725 hingga 6.875. Proyeksi ini menunjukkan rentang yang cukup luas, memberikan ruang bagi pergerakan indeks untuk beradaptasi dengan sentimen eksternal yang mungkin muncul.
Pasar global saat ini tengah menantikan rilis data penting dari Amerika Serikat. Salah satunya adalah laporan Existing Home Sales untuk bulan Januari 2025 yang diperkirakan mencapai 4,12 juta unit, sedikit lebih rendah dibandingkan realisasi bulan Desember 2024 yang mencapai 4,24 juta unit. Data ini penting untuk mengukur permintaan konsumen di sektor perumahan, yang dapat memberikan gambaran tentang kesehatan ekonomi AS secara keseluruhan.
Selain itu, dari Eropa, pasar juga mengantisipasi rilis data Penjualan Ritel Inggris untuk bulan Januari 2025 yang diperkirakan tumbuh 0,3% MoM, memperlihatkan perbaikan dari bulan sebelumnya yang mengalami penurunan. Di sisi lain, Jepang akan merilis data Inflation Rate yang diperkirakan naik menjadi 3,7% YoY, serta Manufacturing PMI Flash yang diprediksi menunjukkan tren kenaikan.
Untuk perdagangan hari ini (21/2), Valdy merekomendasai sejumalh pilihan yang layak untuk dikoleksi, antara lain: ENRG, HRUM, TINS, JSMR, dan GJTL. Sementara itu, Herditya merekomendasikan saham ARNA, TINS, dan MDKA sebagai pilihan yang layak dicermati oleh investor.
Disclaimer:
Perlu diingat bahwa investasi di pasar saham selalu melibatkan risiko. Oleh karena itu, selalu lakukan penelitian Anda sendiri dan konsultasikan dengan penasihat keuangan profesional sebelum membuat keputusan investasi.
TAG#Pasar Saham, # Saham Pilihan, # IHSG, # Saham BUMN, #Pasar Modal, #Emiten, #Bursa Efek Indonesia, #ENRG, #HRUM, #TINS, #JSMR, #GJTL, #ARNA, #MDKA
190231563
KOMENTAR