Relawan Kemanusiaan ACT, Atasi Krisis Air Bersih Di Wilayah Terpencil Di Riau

Pekanbaru, Inako –
Masalah ketersediaan sumber air bersih bagi masyarakat terpencil di Riau mendapat perhatian serius dari Organisasi relawan kemanusiaan Aksi Cepat Tanggap (ACT) Provinsi Riau.
Hal itu terlihat dari tindakan organisasi itu saat menyaksikan masalah ketersediaan sumebr air bersih di wilayah Parit Bekang, Teluk Dalam, Kecamatan Kuala Kampar, Kabupaten Pelalawan, Riau, belum lama ini.
Menurut Humas ACT Riau, Wahyu Fitra Suryanda, pembangunan sumber air bersih sangat penting mengingat masyarakat desa itu, selama ini terpaksa mengeluarkan uang untuk mendapat air bersih.
"Selama ini sumber air yang ada hanya bisa digunakan untuk mandi dan mencuci. Sementara untuk keperluan memasak masyarakat membeli air minum," katanya, di Pekanbaru, Jumat.
Merespon kondisi tersebut, ACT bersama Global Wakaf membangun sumur tanah sedalam 90 meter yang nantinya dapat memenuhi kebutuhan air bersih dan air minum masyarakat dilakukan. Pembangunan sendiri saat ini telah selesai dilakukan, dan masyarakat dapat menikmati sumber air bersih dengan gratis.
"Semoga upaya kami bisa membantu memecahkan permasalahan air bersih sehingga uang yang biasa digunakan untuk membeli air, bisa dialihkan untuk keperluan lainnya yang lebih penting," jelasnya.
Dia menuturkan bahwa selain membangun sumber air bersih, ACT dan Global Wakaf melalui program Sumur Wakaf juga turut membangun sarana masjid seperti tempat wudhu serta MCK. Selanjutnya, penyelesaian pembangunan Masjid Nurul Iman di Parit Bekang yang saat ini terbengkalai, akan dilanjutkan.
"Keadaan masyarakat di Parit Bekang berbeda jauh dengan di Teluk Dalam pada umumnya. Mereka mengandalkan hasil kelapa untuk mencukupi kebutuhan hidup, tapi sayang harga kelapa jatuh terlalu murah," paparnya.
Selain di Pelalawan, ACT dan Global Wakaf, kata Wahyu, juga telah membangun sumber air bersih di 12 desa di Provinsi Riau. Dia mengatakan pembangunan tersebut difokuskan di daerah terpencil dengan mayoritas tingkat ekonomi masyarakat lemah dan di wilayah pesisir, seperti Rokan Hilir, Meranti, dan Pelalawan.
Ke depan, dia mengatakan akan berupaya membangun lebih banyak sumber air bersih, terutama bagi masyarakat desa yang tinggal di wilayah terpencil dengan ekonomi menengah ke bawah.
Selain itu, dia juga berharap donasi masyarakat melalui Global Wakaf ACT untuk dapat membantu meringankan beban warga yang membutuhkan uluran tangan.
TAG#Krisis air bersih, #daerah terpencil Riau, #ACT, #Lembaga Kemanusiaan
190215215

KOMENTAR