Rencana Aksi Tolak Pengesahan RUU KPK Di Indramayu Dibubarkan Polisi, Ini Kronologisnya

Hila Bame

Thursday, 19-09-2019 | 21:37 pm

MDN
Rencana Aksi Tolak Pengesahan RUU KPK Di Indramayu Dibubarkan Polisi, Indramayu, Kamis (19/9/2019)

Indramayu, Inako

 Kawan-kawan dari organisasi perempuan dan peduli perempuan, yang tergabung dalam jaringan Wadon Dermayu Ora Meneng (WDOM) melakukan aksi damai Tolak Pengesahan RUU KPK. Turut bergabung dalam aksi ini Koalisi Perempuan Indonesia (KPI) Cabang Indramayu, Gerakan Mahasiswa Nasionalisme Indonesia (GMNI) Cabang Indramayu dan Jatayu. Sekitar pukul 09.00 wib massa aksi sudah mulai  berkumpul di Sekretariat Koalisi Perempuan Indonesia Cabang Indramayu. Saat itu, pasukan pengamanan aksi dari Polres Indramayu sudah terlihat di beberapa titik jalan yang akan dilewati peserta aksi. 


Peserta aksi sempat protes kepada aparat yang membubarkan rencana mereka.
 

Berdasarkan rencana, peserta aksi akan berjalan dari titik kumpul menuju Gedung DPRD Kabupaten Indramayu melakukan orasi dan teatrikal dengan membawa replika keranda lengkap dengan mayat-mayatan dari pakaian bekas yang diikat dalam spanduk. 

Adapun aksi teatrikal yang akan dilakukan di depan gedung DPRD adalah 4 perempuan berdress code serba hitam memikul keranda diakhiri dengan membakar keranda tersebut sebagai simbol duka indonesia, dan kami masyarakat indramayu marah atas segala macam upaya yang dilakukan untuk melumpuhkan KPK.


Peserta Aksi sedang mempersiapkan keranda di titik kumpul, akhirnya batal dilaksanakan.
 

Koordinator Lapangan (Tiana Jeanita) sudah mengkonfirmasi kembali seluruh rangkaian aksi pada Intel yang meghampiri sesaat sebelum aksi dimulai meski surat pemberithuan sebenarnya sudah dikirimkan sejak selasa, 17 September 2019. Sekitar pukul 08.30 pihak kepolisian meminta WDOM untuk membatalkan aksi karena berniat ingin melakukan pembakaran replika keranda. 

Upaya pelemahan terhadap aksi terus dilakukan dengan kedatangan anggota kepolisian yang lagi-lagi meminta untuk WDOM membatalkan aksi pembakaran. Pada 09.00, rencana aksi berubah, dari yang tadinya akan melakukan pembakaran replika keranda menjadi akan mengumpulkan cap tangan dalam spanduk tuntutan menggunakan cat air sebagai tanda dukungan bersama terhadap upaya penguatan kelembagaan KPK.

Sekitar pukul 09.30 WIB, begiitu perangkat aksi berupa replika keranda sampai dititik kumpul,  kepolisian langsung memredel isi perangkat aksi yang memang sebelumnya sudah dipersiapkan sejak malam hari. Amukan pihak polisi dengan menendang dan merusak keranda setelah melihat ada tinner didalamnya membuat masa aksi sontak bereaksi. Terlebih anggapan berlebihan kepolisian bahwa WDOM akan membakar dan berbuat makar di Indramayu dalam aksi.  

Masa aksi semakin mengamuk, setelah kepolisian membubarkan aksi dan mengamankan satu masa aksi (malik dari GMNI). Malik  digered olih pihak kepolisian sembari leher yang dihimpit  siku polisi dengan alasan ia yang membawa serta keranda sampai di titik kumpul masa aksi.  Disusul dengan penggiringan seluruh masa aksi ke kantor polisi.

Dengan kejadian ini, kami berharap kepada pihak kepolisian untuk tidak melakukan tindakan serupa tanpa mengklarifikasi terlebih dahulu kepada peserta aksi. Ini merupakan tindakan over reaksioner dari kepolisian yang berakibat pada ketidak kondusifan rencana aksi dan melemahkan kawan-kawan gerakan untuk menyampaikan aspirasi didepan publik.

TAG#Indramayu

190232112

KOMENTAR