Rengasdengklok Sempat Disiapkan Jadi Lokasi Pembacaan Teks Proklamasi

Binsar

Monday, 20-08-2018 | 07:02 am

MDN
Upacara pengibaran bendera merah putih di eks Kantor Kawedanan Rengasdengklok, Kamis (16/8) [ist]

Karawang, Inako –

Catatan sejarah memperlihatkan, Kantor Kewedanan Rengasdengklok yang terletak di Karawang, Jawa Barat, ternyata pernah disiapkan sebagai lokasi pembacaan teks Proklamasi, saat para pemuda menculik Soekarno ke lokasi itu.

Kelompok pemuda saat itu memaksa Soekarno untuk memproklamasikan kemerdekaan Indonesia di wilayah Rengasdengklok.

Akan tetapi, rencana itu tidak dapat terwujud lantaran Soekarno tidak setuju dengan rencana para pemuda untuk memproklamirkan kemerdekaan di Rengasdengklok.

"Kantor Kewedanan Rengasdengklok yang terletak di Karawang, Jawa Barat, ternyata sudah disiapkan sebagai lokasi pembacaan teks Proklamasi, saat para pemuda menculik Soekarno ke lokasi itu. Akan tetapi, rencana itu tidak dapat terwujud lantaran Soekarno tidak setuju,” kata Ketua Forum Pemuda Peduli Sejarah Karawang Yuda Febrian Silitonga beberapa hari lalu.

Yuda mengatakan, saat itu 16 Agustus 1945 bertepatan bulan puasa. Di halaman Kantor Kewedanan Rengasdengklok sudah berkumpul pemuda dan anggota PETA untuk mendengar pembacaan teks Proklamasi Kemerdekaan Indonesia.

Namun, karena Soekarno keukeuh menolak membacakan Proklamasi akhirnya Upacara Pembacaan Teks Proklamasi tidak jadi dilaksanakan di Rengasdengklok. 

 

Meski tidak jadi dibacakan tapi rumusan teks Proklamasi itu dibuat di Rengasdengklok saat Soekarno  tinggal di rumah tokoh masyarakat Rengasdengklok Djiaw Kie Tsong selama diculik.

Yuda mengatakan, untuk mengenang sejarah, Forum Pemuda Rengasdengklok mereka ulang peristiwa penurunan bendera Jepang, 16 Agustus 1945 di Rengasdengklok. Reka ulang digelar di lokasi peristiwa itu, halaman bekas Kantor Kewedanaan Rengasdengklok, Jalan Proklamasi, Kamis (16/8/2018).

Puluhan pemuda dari berbagai komunitas seperti pelajar, komunitas budaya, organisasi pemuda bahkan klub motor turut hadir memeriahkan acara tersebut.

"Reka ulang ini untuk merawat ingatan, supaya mengenang perjuangan orang tua kita," katanya.

Menurut Yuda, peristiwa penurunan bendera Jepang dan penaikan bendera Merah Putih di Kantor Kewedanan Rengasdengklok merupakan peristiwa heroik yang dilakukan rakyat Rengasdengklok bersama tentara PETA. Rengasdengklok menjadi sejarah karena mengibarkan bendera Merah Putih setelah Jepang menyerah kepada tentara Sekutu. 

"Mungkin Rengasdengklok daerah pertama pertama di Indonesia yang berani menurunkan bendera Jepang dan menaikkan bendera Merah Putih setelah Jepang menyerah oleh tentara Sekutu," ujarnya.

 

KOMENTAR