Revolusi Mental Harus Ciptakan Kader Militan Menuju Indonesia Emas 2045

Junny Yanti

Friday, 24-11-2023 | 10:23 am

MDN
Didik Suhardi di Gelar Karya Revolusi Mental

TAPANULI SELATAN, INAKORAN.COM

Deputi Koordinator Bidang Revolusi Mental, Pemajuan Kebudayaan, dan Prestasi Olahraga Kemenko PMK Didik Suhardi mewakili Menko PMK Muhadjir Effendy dalam Gelar Karya Revolusi Mental melalui Kolaborasi Penanaman Sepuluh Juta Pohon di Tapanuli Bagian Selatan (Tabagsel) yang diadakan di Ponpes Muhammadiyah KH.Ahmad Dahlan, Desa Kampung Setia, Kelurahan Baringin, Kecamatan Sipirok, Tapsel, Kamis (23/11/2023).

Dalam sambutannya, Didik mengatakan revolusi mental harus bisa menciptakan kader militan yang siap menuju Indonesia Emas 2045.

“Untuk itu, di sini saya sangat optimis bahwa Kabupaten Tapanuli Selatan (Tapsel) mampu melahirkan kader-kader militan yang mampu memberikan kontribusi pembangunan di negara ini. Revolusi mental, ini bukan hanya program dari Bapak Presiden Joko Widodo akan tetapi sebuah keharusan sampai bisa mencapai Indonesia Emas 2045,” ujar Didik

Didik juga menyampaikan bahwa kita harus berani melakukan perubahan ke arah yang lebih baik demi pembangunan Indonesia. Negara yang mampu mengurangi risiko bencana dan menghadapi perubahan iklim.

“Saya sendiri berharap siapapun nantinya yang akan menjadi Presiden untuk tetap melanjutkan program Kolaborasi Sepuluh Juta Pohon ini. Agar perubahan bisa terus dilaksanakan, peningkatan, tentu untuk sama-sama mengawal pembangunan," ujarnya.

"Dan perlu kita tahu bahwa sejauh ini kita sudah menanam 15 juta pohon. Dalam upaya kita untuk mengurangi terjadinya bencana,” imbuhnya.

Bupati Tapanuli Selatan Dolly Pasaribu selaku tuan rumah menyampaikan rasa syukurnya atas terselenggaranya Gelar Karya Revolusi Mental di Tapanuli Selatan yang bertepatan dengan HUT Tapsel ke-73. Dolly menegaskan, pihaknya berkomitmen melanjutkan aksi nyata dengan menanam sepuluh juta pohon di wilayahnya.

“Sepuluh jutaan pohon yang kita tanam saat ini belum sebanding dengan apa yang sudah kita ambil. Akan tetapi ini menjadi salah satu upaya atau penyemangat agar bumi kita semakin baik lagi dan lebih hijau kembali, atau demi anak cucu ke depan,” tegasnya.

Sementara itu, Hapendi Harahap selaku Ketua Umum Pesatuan Alumni Pelajar Padangsidimpuan dan Sekitarnya (PAPPSI) selaku pelaksana kegiatan Gelar Karya Revolusi Mental mengatakan akan menanam pohon-pohon produktif seperti trembesi, durian dan lainnya.

“Sebanyak 44.600 pohon untuk Tapsel, 38.350 pohon Paluta, 61.900 pohon Padangsidimpuan, 27.750 Palas dan Madina sendiri 53.000 pohon. Kegiatan ini juga sudah dimulai dari sebulan yang lalu juga untuk membina koperasi,” kata Hapendi.

Selain penanaman Sepuluh Juta Pohon, dalam kesempatan ini bersama pemerintah daerah di Tapanuli Bagian Selatan (Tabagsel) dilaksanakan juga 407 Koperasi Pondok Pesantren (Ponpes) dan Sekolah Siswa se Sumatera Utara yang juga diadakan di Pondok Pesantren KH Ahmad Dahlan Sipirok Tapanuli Selatan.

“Kita berharap nantinya akan lahir dari Tapsel, pengusaha-pengusaha baru, untuk membangun Indonesia khususnya di Tapsel agar lebih baik lagi. Tentu diperlukan kerja keras, berani mengambil risiko dan kemauan yang kuat. Dan pada akhirnya bukan hanya pencari kerja akan tetapi pencipta lapangan pekerjaan,” terang Didik.

Deputi Didik juga menyampaikan bahwa program Santripeneur sudah banyak menciptakan entrepreneur yang berbasis pesantren.

“Ini akan sinkron dengan pencanangan koperasi sekolah, madrasah dan pesantren yang kementerian canangkan supaya sekolah tidak hanya mengandalkan dana BOS dan bantuan operasional lainnya, namun bisa lebih mandiri hasil dari aktivitas usaha murid di dalamnya,” tegas Didik sekali lagi berharap semangat berkoperasi dan berwirausaha menjadi nafas di sekolah dan ponpes yang berkoperasi.

Di acara tersebut, Deputi dan Bupati Tapsel menyerahkan sejumlah bantuan dari Kemensos RI berupa 500 paket sembako, 380 paket perlengkapan sekolah,bantuan logistik lumbung sosial kesiapsiagaan bencana alam, dan bantuan ahli waris korban bencana alam.

BNPB Nasional juga berkontribusi dalam mitigasi kebencanaan di wilayah Tapanuli Bagian Selatan (Kabupaten Tapanuli Selatan, Padang Lawas, Padang Lawas Utara, Mandailing Natal dan Kota Padangsidimpuan).

KOMENTAR