Ribuan Form C1 Yang Diduga Palsu Diamankan Dari Mobil di Menteng

Binsar

Monday, 06-05-2019 | 12:53 pm

MDN
Ilustrasi [ist]

Jakarta, Inako –

Ribuan formulir C1 yang diduga palsu diamankan pihak berwajib dari sebuah mobil Daihastu  Sigra di Kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Minggu (5/5/19).

Komisioner Bawaslu DKI, Puadi, saat dikonfirmasi, Senin (6/5/2019) menjelaskan, mobil itu datang dari Boyolali dan memuat ribuan formulir C1 yang diduga palsu karena berbeda dengan hasil rekapitulasi di TPS.

Penahanan mobil itu berawal dari operasi lalu lintas yang dilakukan Polres Jakarta Pusat, Sabtu (3/5) pukul 10.30 WIB.

"Ya karena mamang ada operasi lalu lintas, Polres Jakarta Pusat, Sabtu (3/5) pukul 10.30 WIB, ya biasa kalau polisi kan kalau operasi lihat lihat nomer pelat dari mana, kemudian diberhentikan lah mobil Daihastu Sigra itu," kata Puadi.

Karena curiga dengan mobil Daihastu Sigra itu, Bawaslu DKI kemudian menugaskan Bawaslu Jakarta Pusat untuk melakukan investigasi. "Kita belum bisa menyimpulkan bahwa apakah itu C1 asli atau palsu," kata Puadi. 

Saat dihubungi terpisah, Kordiv SDM Bawaslu Jakarta Pusat, Roy Sofia Patra Sinaga, merinci temuan formulir C1 tersebut. Totalnya ada ribuan formulir C1. 

"Kardus putih berisi 2.006 C1 dan kardus coklat 1.761 C1. Dapatnya di Jl Besuki dekat Taman Suropati," kata Roy saat dihubungi terpisah.

Roy mengatakan ribuan formulir C1 itu berasal dari berbagai daerah di Jawa Tengah. Tapi menurutnya, isi formulir C1 itu berbeda dengan hasil rekapitulasi di TPS. 

"Misalkan suara 01 100 suara dan 02 50, di C1 yang kita dapatkan 01 50 dan 02 100. Tanda tangan saksi juga berbeda karena kita juga cek berapa TPS lewat KPU berbeda," ungkapnya. 

Dari foto Bawaslu Jakpus, tampak kardus itu bertuliskan 'Kepada Yth Bapak Toto Utmo Budi Santoso Direktur Satgas BPN PS Jl Kertanegara No 36 Jakarta Selatan' dan 'Dari Moh Taufik Seknas Prabowo-Sandi Jl HOS Cokro Aminoto no 93 Menteng Jakarta Pusat'.

Hingga berita ini diturunkan, Bawaslu Jakpus saat ini masih menginvestigasi keaslian formulir C1 tersebut. "Masih kita lakukan investigasi," tambahnya.

KOMENTAR