Rick" Singer Dalang Skandal Dunia Pendidikan di AS

Sifi Masdi

Wednesday, 13-03-2019 | 17:24 pm

MDN
William

Washington, Inako

Penyuapan dalam dunia pendidikan ternyata tidak hanya  terjadi di negara-negara berkembang, tetapi juga dialami oleh Amerika Serikat (AS)  yang sangat terkenal dengan kompetisi pendidikannya. Baru-baru ini AS mengalami skandal besar dalam dunia pendidikan. Ini terbukti dari pengakuan bersalah  William "Rick" Singer di pengadilan federal Boston, Massachusetts, AS, pada Selasa (12/3/2019).

Dia merupakan dalang skema suap masuknya 800 anak-anak dari orangtua kaya ke universitas bergengsi di "Negeri Paman Sam".

Dia bahkan dapat menjamin anak-anak tersebut mengamankan kursi di universitas terkemuka sebelum menjalani kelas senior di sekolah.

"Saya benar-benar bertanggung jawab untuk itu," katanya seperti dikutip dari Daily Mail.

Dia didakwa menjalankan penipuan penerimaan perguruan tinggi terbesar dalam sejarah AS melalui perusahaan persiapan kuliah kecilnya bernama Edge College & Career Network di Newport Beach, California.

Anak-anak dari orangtua yang kaya raya akan dibantu masuk universitas. Caranya, dengan mencurangi hasil ujian dasar dan mendapatkan foto medis untuk memperlihatkan calon mahasiswa non-atlet sebagai pesaing ketat dalam kuota penerimaan.

Sejumlah nama selebriti, pengusaha, pejabat eksekutif perusahaan, dan perancang busana masuk dalam daftar mereka yang memanfaatkan jasa Singer, demi mengamankan posisi anak mereka di universitas terkemuka.

Mulai dari 2011-2018, Singer akan mengenakan biaya dari 100.000 dollar AS hingga 2,5 juta dollar AS atau Rp 35,6 miliar per anak untuk layanan tersebut.

Skandal itu disembunyikan sebagai kontribusi untuk amal melalui Key Worldwide Foundation yang dia jalankan. Donasi tersebut kemudian disalurkan ke pelatih dan pejabat di berbagai perguruan tinggi.

"Apa yang kami lakukan adalah kita membantu keluarga terkaya di AS agar anak-anak mereka masuk perguruan tinggi," katanya.

"Jadi saya melakukan apa yang saya sebut lewat pintu samping," ujarnya.

Lebih dari 30 orangtua yang terlibat, termasuk aktris terkenal Felicity Huffman, Lori Laughlin dan suaminya, perancang busana Mossimo Giannulli.

Mereka dituduh berkonspirasi dengan Springer untuk mencurangi sistem dan memastikan anak-anak diterima di perguruan tinggi atau universitas tertentu, termasuk Yale, Stanford, Texas, UCLA, USC, Wake Forest dan lainnya. Dalam banyak kasus, anak-anak itu tidak menyadari orangtua mereka telah melakukan kecurangan.

 

 

 

KOMENTAR