Ridwan Kamil: Gedung Sate Akan Dirombak

Binsar

Saturday, 08-09-2018 | 10:26 am

MDN
Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil mengatakan, pihaknya akan merombak wajah Gedung Sate dalam waktu dekat. [ist]
"Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengatakan, Gedung Sate akan direnovasi dalam waktu dekat"

 

Bandung, Inako –

Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil mengatakan, pihaknya akan merombak wajah Gedung Sate dalam waktu dekat. Gubernur yang baru berkuasa 3 hari itu beralasan, selama ini wajah bangunan itu terkesan angker. Karena itu, dirinya menginginkan wajah gedung bersejarah itu menampilkan diri lebih ramah bagi masyarakat umum hingga wisatawan.
Rencana tersebut diungkapka Ridwan Kamil seusai bersilaturahmi dengan wartawan Kelompok Kerja (Pokja) Gedung Sate di Gedung Sate, Jalan Diponegoro, Kota Bandung, Jumat (7/9/2018).

"Saya punya mata sebagai arsitek. Banyak ruang mubazir yang lebih baik dimanfaatkan untuk masyarakat. Gedung Sate jangan angker atau terkesan formal kayak istana. Ini kan rumah rakyat, selama (masyarakat) tidak masuk ke ruang yang privat, masyarakat bisa berinteraksi ga masalah," ungkapnya.

Menurut Emil, sapaan akrabnya, rencana merombak Gedung Sate tersebut sudah menjadi bagian agenda kerjanya sebagai Gubernur Jabar. Bahkan, Emil memastikan, biaya perombakan sudah dianggarkan di APBD Jabar 2019.

Meski perombakan tersebut terbilang bakal mengubah wajah Gedung Sate, namun Emil juga memastikan, perombakan tidak akan mengubah bangunan utama Gedung Sate sebagai heritage.



Perombakan yang akan dilakukan, di antaranya pada bagian taman di depan dan belakang Gedung Sate dan kawasan Gedung Sate lainnya. Selain itu, Emil pun berencana memindahkan ruangan Command Center yang saat ini berada di lantai bawah Gedung Sate.

"Di bagian belakang nanti kita buat pelataran. Bisa digunakan untuk menjamu tamu-tamu kenegaraan atau warga bisa selfie di situ," tandasnya.

Diakses dari Wikipedia, Gedung Sate pada masa Hindia Belanda disebut Gouvernements Bedrijven (GB). Peletakan batu pertama dilakukan oleh Johanna Catherina Coops, puteri sulung Wali kota Bandung, B. Coops dan Petronella Roelofsen, mewakili Gubernur Jenderal di Batavia, J.P. Graaf van Limburg Stirum pada tanggal 27 Juli 1920.

Gedung Sate merupakan hasil perencanaan sebuah tim yang terdiri dari Ir. J. Gerber, arsitek muda kenamaan lulusan Fakultas Teknik Delft Nederland, Ir. Eh. De Roo dan Ir. G. Hendriks serta pihak Gemeente van Bandoeng yang diketuai Kol. Pur. VL. Slors. 

Pembangunan Gedung Sate melibatkan 2000 pekerja, 150 orang diantaranya pemahat, atau ahli bongpay pengukir batu nisan dan pengukir kayu berkebangsaan Cina yang berasal dari Konghu atau Kanton.

Pembangunannya juga dibantu tukang batu, kuli aduk, dan peladen yang berasal dari penduduk Kampung Sekeloa, Kampung Coblong Dago, Kampung Gandok dan Kampung Cibarengkok, yang sebelumnya mereka menggarap Gedong Sirap (Kampus ITB) dan Gedong Papak (Balai Kota Bandung).

Selama kurun waktu 4 tahun pada bulan September 1924 berhasil diselesaikan pembangunan induk bangunan utama Gouverments Bedrijven, termasuk kantor pusat PTT (Pos, Telepon dan Telegraf) dan Perpustakaan.

Arsitektur Gedung Sate merupakan hasil karya arsitek Ir. J.Gerber dan kelompoknya yang tidak terlepas dari masukan maestro arsitek Belanda Dr.Hendrik Petrus Berlage, yang bernuansakan wajah arsitektur tradisional Nusantara.

KOMENTAR