Romo Benny Susetyo: Golput Bikin Rusak Sistem Demokrasi dan Hancurkan Masa Depan

Sifi Masdi

Sunday, 27-01-2019 | 00:00 am

MDN
Romo Benny Susetyo Pr [inakoran.com]

Makassar, Inako

Golput merusak sistem demokrasi dan menghancurkan masa depan bangsa ini. Sebab dalam nalar demokrasi sekarang sudah ada kebebasan dan tidak ada lagi penculikan. Oleh karena itu Golput jaman sekarang bukan lagi menjadi pilihan yang terbaik.

Hal ini diungkapkan oleh Romo Benny Susetyo Pr. “Dalam nalar demokrasi sekarang tidak ada lagi penculikan dan paksaan. Maka Golput jaman sekarang bukan lagi menjadi pilihan yang terbaik. Sebaliknya Golput itu pada akhirnya merusak sistem demokrasi, dan menghancurkan masa depan kita. Karena apa, dalam pemilihan itu memang tidak ada yang terbaik. Pemimpin yang kita pilih dalam pemilu bukan orang yang sempurna. Pemimpin itu nilainya hanya berkisar antara 6 hingga 7. Namun yang kita pilih adalah pemimpin yang paling sedikit dosanya,” ujar Romo Benny dalam Sarasehan Kebangsaan di Phinisi Ballroom, Hotel Claro Makassar, Jl AP Pettarani, Makassar, Sulsel, Kamis (24/1/2019).

Benny menambahkan, dalam memilih pemimpin ada sebuah prinsip moral yang berlaku, yakni prinsip “minus malum”. Jadi yang dicari adalah pemimpin yang melakukan dosanya paling sedikit. Tentu yang dipilih adalah yang terbaik dari yang terburuk.

“Lalu bagaimana cara memilih pemimpin yang dosanya paling kecil. Apakah pemimpin dapat mengaktualisasi nilai keadilan dan persatuan?  Itu yang paling mendasar. Apakah pemimpin itu mampu melakukan pemerataan pembangunan, mampu menciptakan kestabilan politik, serta mampu mengaktulisasi  programnya dalam tindakan? Inilah pilihan-pilihan yang harus menjadi pertimbangan rasional kita,” tegas mantan Sekretaris Eksekutif KWI ini.

Terkait dengan kegiatan Golput pada jaman Orde Baru, Benny mengakui sangat berbeda kondisinya dengan jaman sekarang. Ia mengatakan Golput dalam kontes Orba terpaksa dilakukan karena sebelum dilaksanakan Pemilu pemenang sudah ditentukan. Oleh karena itu Pemilu itu hanya sandiwara saja.

“Golput pada jaman itu dilakukan karena pemilih sudah tahu siapa yang akan menjadi pemenang pemilu. Pemenangnya sudah diatur sebelumnya Pemilu. Maka pilihan pada waktu  itu adalah “tidak ada pilihan”. Jadi konteks Golput jaman Orba merupakan sebuah perlawanan terhadap kekuasaan yang absolut,” tandas Romo Benny.

KOMENTAR