Romo Benny : Umat Katolik Wajib Aktif Dalam Politik Sebagai Wujud Warga Negara Yang Baik

Bogor, Inakoran
Katekis atau guru agama Katolik di masa tahun politik ini diharapkan juga bisa menjadi pendorong umat Katolik untuk bisa aktif berpolitik dalam konteks hidup bernegara, demikian di kemukakan RD. Antonius Benny Susetyo, atau yang banyak dikenal sebagai romo Benny Susetyo, saat menjadi pembicara dalam Seminar Kebangsaan bertema “Saya Katolik Saya Indonesia” yang diselenggarakan oleh Komisi Kateketik, Komisi HAAK dan Komisi Kerasulan Awam Keuskupan Bogor, Minggu (20/01/2019), di Pusat Pastoral Keuskupan Bogor.
Lebih lanjut romo Benny, yang juga anggota Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP), juga meminta para katekis menjadi ujung tombak untuk mengajak agar umat tidak golput, serta cerdas dalam menentukan pilihan politiknya. “Katekis sebagai guru agama yang berhubungan langsung dengan umat, juga harus bisa menjadi benteng serta mengajak umat agar waspada terhadap kebohongan-kebohongan serta berita hoax yang banyak beredar di medsos saat ini”, ujar romo Benny.
“Umat Katolik harus bisa menyaring berita-berita yang beredar di medsos, melakukan recek sumbernya apakah terpercaya atau tidak, dan bisa memilih mana yang bisa di-share kembali atau mana tidak perlu di-share”, lanjut romo Benny.
Dalam hal memilih partai politik, romo Benny mengatakan agar memilih dengan logika, dimana ada parameter-parameter yang menunjukkan apakah partai itu sesuai dengan harapan kita, apakah partai itu akan lolos dan sebagainya.

Sementara itu, RD. Yohanes Driyanto, Vikaris Yudisial Keuskupan Bogor, mengatakan bahwa berpolitik, dalam konteks aktif dalam hidup bernegara adalah kewajiban dari umat awam Katolik, dimana para imam Katolik tidak diperbolehkan untuk terjun dalam politik praktis.
Hal ini sesuai seperti yang dikatakan Yesus sendiri dalam Injil Markus 12:17 “Berikanlah kepada Kaisar apa yang wajib kamu berikan kepada Kaisar dan kepada Allah apa yang wajib kamu berikan kepada Allah!“
“Menjadi umat Katolik di Indonesia yang memiliki KTP Indonesia, berarti menjadi warga negara Indonesia, dan menjadi warga negara Indonesia berarti wajib terlibat dalam hidup bernegara di Indonesia”, ujar romo Driyanto.
Dalam hal memilih pemimpin pun, romo Driyanto juga mengatakan agar memilih pemimpin seperti Yesus sendiri, yang rendah hati, bisa berinteraksi dengan semua kalangan, dan bisa mengerti masalah-masalah riil yang ada dalam masyarakatnya.
Romo Driyanto juga mengatakan bahwa walaupun demokrasi masih ada kelemahannya, tapi demokrasi masih menjadi pilihan terbaik dalam hidup bernegara.
Turut hadir pula Komjen Pol. (Purn) Gories Mere, staf khusus Presiden RI, yang menjelaskan tentang bahaya radikalisme dan mengajak para katekis untuk ikut mencegah radikalisme di kalangan umat Katolik.
Sebagai penutup, romo Benny berpesan agar pada tanggal 17 April nanti, umat Katolik tidak pergi keluar kota, dan mempergunakan hak pilihnya secara baik dan bertanggungjawab sebagai perwujudan ungkapan Mgr. Soegijopranoto yang terkenal, “100% Katolik 100% Indonesia”
TAG#Romo Benny, #Gories Mere, #Jabar, #Bogor, #Keuskupan Bogor
198734118

KOMENTAR