Rouhani: AS Tidak Dapat Memaksakan Negosiasi Atau Perang Terhadap Iran

Binsar

Wednesday, 23-09-2020 | 11:31 am

MDN
Presiden Iran Hassan Rouhani [ist]

 

Dubai, Inako

Presiden Iran Hassan Rouhani, Selasa mengatakan kepada Majelis Umum PBB pada hari Selasa bahwa Amerika Serikat tidak dapat memaksakan "negosiasi atau perang" pada Republik Islam di tengah ketegangan yang meningkat antara musuh lama atas kesepakatan nuklir Teheran 2015 dengan negara-negara besar.

"Iran bukanlah alat tawar-menawar dalam pemilu AS dan kebijakan domestik ... Setiap pemerintahan AS setelah pemilu (AS) mendatang tidak akan punya pilihan selain menyerah pada ketahanan bangsa Iran," tegas Hassan Rouhani melalui pesan video pada pertemuan tahunan PBB.

Rouhani & Trump [ist]

 

Konfrontasi AS-Iran telah meningkat sejak 2018 ketika Presiden Donald Trump menarik Amerika Serikat dari kesepakatan nuklir Iran dengan kekuatan dunia dan secara sepihak menerapkan kembali sanksi yang telah melumpuhkan ekonomi Republik Islam tersebut.

Trump menginginkan perjanjian yang lebih luas dengan para pemimpin ulama Teheran yang selanjutnya akan membatasi program nuklir Iran, menghentikan pekerjaan pengembangan rudal balistiknya, dan mengakhiri dukungannya untuk pasukan proksi di sekitar Timur Tengah.

 

Iran telah menolak untuk mengadakan pembicaraan dengan Amerika Serikat kecuali Washington mencabut sanksi terhadap Teheran dan kembali ke perjanjian awal. Sebagai pembalasan atas tekanan AS, Teheran telah mengurangi kepatuhan dengan batas kapasitas nuklir yang ditetapkan oleh kesepakatan tersebut.

Dalam pidatonya di PBB sebelumnya pada hari Selasa, Trump mengatakan: "Kami menarik diri dari kesepakatan nuklir Iran yang mengerikan dan memberlakukan sanksi yang melumpuhkan pada negara sponsor teror terkemuka dunia". Iran membantah mendukung terorisme.

 

Baca Juga:  Telaah Nuklir Iran, Trump Agendakan Pimpin Sidang Dewan Keamanan PBB

 

Pemerintahan Trump pada hari Senin memberikan sanksi baru terhadap Iran untuk mendukung pernyataan AS bahwa semua sanksi PBB terhadap Teheran yang dicabut berdasarkan perjanjian 2015 sekarang telah diberlakukan kembali.

Langkah itu ditolak oleh sekutu utama Eropa serta musuh AS seperti Rusia dan China yang semuanya merupakan pihak dalam perjanjian nuklir.

 

"Ini adalah kemenangan bukan hanya untuk Iran, tetapi untuk komunitas global - selama tatanan internasional transisi di dunia pasca-Barat - bahwa calon hegemoni dipermalukan dalam isolasi yang diciptakan sendiri," kata Rouhani, mengacu pada Trump administrasi.

Dalam pidatonya di depan Majelis Umum, Presiden Prancis Emmanuel Macron mengatakan kampanye "tekanan maksimum" pemerintahan Trump terhadap Iran sejauh ini telah gagal. Macron menolak upaya AS untuk mengembalikan sanksi PBB terhadap Teheran karena Washington telah meninggalkan kesepakatan nuklir.

KOMENTAR