Samsung diharapkan Melakukan M&A Skala Besar untuk meningkatkan nilai perusahaan

Jakarta, Inako
Lee Jae-yong, pemimpin de facto Samsung, telah memimpin raksasa elektronik global selama enam tahun terakhir menggantikan Ketua Samsung Electronics Lee Kun-hee, yang tetap tak sadarkan diri di rumah sakit Samsung di Seoul sejak 2014 setelah serangan jantung.
BACA JUGA: Al-Mizan Jalin Kemitraan Dengan Pengusaha Singapura dan Brasil.
Pekan lalu, Lee Jae-yong membuat permintaan maaf resmi kepada publik mengakui bahwa Samsung belum sepenuhnya mematuhi hukum dan etika, tetapi selama pidatonya ia bersumpah untuk menciptakan "Samsung baru" yang banyak ahli percaya petunjuk pada titik balik yang penting. untuk raksasa teknologi global.
BACA JUGA: Indonesia Akan Jadi Tuan Rumah P4G pada 2022
"Pada 2014, setelah ketua pingsan saya memiliki visi futuristik untuk perusahaan dan terinspirasi untuk mendorong melalui tantangan. Mimpi untuk meningkatkan status Samsung baru," kata Lee.
Kata kunci di balik "Samsung baru" menanamkan rencana Lee untuk mendorong inisiatif bisnis baru yang berani, profesionalisme, manajemen yang berwawasan luas, dan perekrutan pemimpin, menurut perusahaan.
BACA JUGA: Indonesia-Papua Nugini Jalin Kerja Sama Dalam Bidang Pertanian
Di bawah kepemimpinan Lee, Samsung telah mengalami perubahan besar. Bisnis semikonduktor Samsung Electronics mengalami siklus super pada 2017 hingga 2018, mengambil alih posisi teratas di pasar global dalam hal penjualan dan melampaui Intel selama dua tahun berturut-turut. Namun, mulai paruh kedua tahun 2018, bisnis utama DRAM dan NAND flash perusahaan telah menemui kesulitan, mau tidak mau meninggalkan posisi terdepan bagi Intel tahun lalu.
Pengamat industri percaya bahwa Samsung Electronics perlu melakukan merger dan akuisisi berskala besar (M&A) untuk meningkatkan nilai perusahaan. Saat ini, Samsung memiliki uang tunai 97,5 triliun won pada akhir kuartal pertama, yang merupakan jumlah stok uang tunai terbesar yang dimiliki perusahaan.
Raksasa teknologi global ini belum melakukan M&A skala besar sejak mengakuisisi Harman senilai 9 triliun won pada 2016.
Awalnya, Samsung Electronics secara agresif mengejar kesepakatan M&A segera setelah Wakil Ketua Lee mengambil alih pimpinan perusahaan setelah dirawat di rumah sakit Ketua Lee pada tahun 2014.
BACAJUGA: Ariana Grande membenarkan hubungan Dalton Gomez di 'Stuck with U' music video
Pada tahun 2016 saja, ada enam M&A yang masing-masing bernilai lebih dari 100 miliar won, namun, sejak 2017 hingga tahun lalu, hanya ada dua hingga tiga transaksi M&A setiap tahun, yang sebagian besar merupakan transaksi ukuran kecil.
KOMENTAR