Sasar Milenial, Jokowi Bawa Game Online ke Arena Debat

Sifi Masdi

Tuesday, 16-04-2019 | 17:38 pm

MDN
Game PUBG [ist]

Jakarta, Inako

Calon presiden (capres) nomor urut 01 yang juga petahana Joko Widodo membawa game online ke gelanggan debat capres dan cawapres putaran ke-5 yang berlangsung di The Sultan Hotel, Jakarta, Sabtu (13/4/2019).

Jokowi menanyakan soal pengembangan game online seperti PUBG dan Mobile Legends  yang sekarang ini kian digandrungi masyarakat milenial Indonesia.

Game PUBG memang sedang menjadi perbincangan hangat di Asia. Pasalnya, game online ini dianggap memberikan dampak negatif pada anak. Mulai dari kecanduan, malas belajar hingga menimbulkan sifat kekerasan bagi anak. 

Di China, negara asalnya, PUBG telah dibatasi. PUBG hanya bisa dimainkan oleh anak berusia 13 tahun ke atas. Alasan pemerintah China karena PUBG dan game online lainnya membuat penyakit rabun pada anak meningkat. PUBG adalah game online milik Tencent Holdings.

Beberapa negara bagian India sudah memblokir PUBG. Bahkan sejak 6 Maret 2019, sudah ada empat distrik di Gujarat yang melarang sementara game PUBG, yakni distrik Rajkot, Surat, Gir Somnath dan Bhavnagar.

Bahkan di Kota Gujarat, polisi melakukan penangkapan terhadap anak muda yang memainkan game PUBG. Bila ada yang kedapatan bermain PUBG maka akan dihukum dengan menjalankan kerja sosial.

Business Today melaporkan dalam edaran yang disampaikan pemerintah permain PUBG meningkatkan kekerasan dan membuat anak muda malas untuk belajar.

Negara lain yang memblokir adalah Nepal. Nepal Telecommunications Authority (NTA) atau badan telekomunikasi Nepal memerintahkan pencekalan PUBG. Pemblokiran ini karena kontennya penuh kekerasan dan memiliki dampak yang negatif bagi anak-anak.

"Kami telah memerintahkan larangan terhadap PUBG karena membuat anak-anak dan remaja kecanduan," kata Deputy Director NTA Sandip Adhikari, seperti dikutip dari Reuters, Jumat (12/4/2019). 

 

 

KOMENTAR