Sejumlah Air Sungai Di Tabalong Kalsel Tercemar

Binsar

Friday, 07-12-2018 | 06:06 am

MDN
Ilustrasi [ist]

Tanjung, Inako –

Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Tabalong mengklaim, kualitas air di sejumlah sungai di Kabupaten Tabalong, Kalimantan Selatan berada dalam status tercemar, mulai dari lever ringan hingga sedang.

Hal itu diketahui setelah dinas itu melakukan pemantauan terhadap kualitas air di sejumlah sungai yang ada di enam lokasi di daerah itu.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Tabalong, Rowi Rawatianice menjelaskan, hasil pemantuan yang mereka lakukan menunjukan, indeks kualitas air sungai di Kabupaten Tabalong masuk kategori cemar ringan.
   
"Ada beberapa lokasi yang masuk cemar sedang berdasarkan indeks kualitas air," jelas Rowi, saat sosialisasi kualitas air sungai kepada masyarakat di daerah itu.

Rowi menuturkan, ada tujuh sungai yang dipantau tim Dinkes setempat yakni, Sungai Tabalong, Sungai Mangkusip, Sungai Jaing, Sungai Tabalong Kanan, Sungai Hanyar, Sungai Jangkung dan Sungai Tabalong Kiwa.
     
Menurut Rowi, status mutu air di setiap sungai berbeda-beda mulai dari tercemar ringan hingga sedang. Misalnya, status mutu air sungai cemar sedang ditemukan di Sungai Tabalong Kiwa bagian Hulu dan Sungai Jangkung Bagian Hilir, sisanya tergolong cemar ringan.
     
Pencemaran di Sungai Tabalong sendiri disebabkan bakteri escherichia coli atau e - coli penyebab diare menyusul  masih ada  warga membuang tinja (air besar) langsung ke sungai tanpa menggunakan WC.
     
Menurut Analisis Pengamanan Lingkungan Dinas Kesehatan Provinsi Kalsel, Muhammad Solihin, saat ini tiga sungai tergolong cemar berat akibat tingginya kandungan bakteri e - coli.
     
"Sungai Nagara, Sungai Barito dan Sungai Martapura memang tergolong tinggi kandungan bakteri e - colinya," jelas Solihin.
   
Hal senada juga disampaikan pejabat fungsional pengendali dampak lingkungan hidup madya Dinas LH Provinsi Kalsel  Asbiani saat memaparkan soal kualitas air sungai ditinjau dari tingkat pencemaran.
     
"Hampir semua sungai di Kalsel sudah tercemar bakteri e - coli karena kebiasaan BAB di sungai belum bisa dihilangkan," jelas Asbiani.
 

KOMENTAR