Sejumlah Pejabat Inggris Bertemu Tokoh-Tokoh Senior Taliban di Kabul

Binsar

Thursday, 07-10-2021 | 08:26 am

MDN
Ilustrasi

 

 

 

Jakarta, Inako

Para pejabat Inggris bertemu dengan tokoh-tokoh senior Taliban di Kabul pada hari Selasa untuk membahas bantuan kemanusiaan dan perjalanan yang aman bagi mereka yang ingin meninggalkan Afghanistan. Ini menjadi pertemuan pertama sejak kelompok Islam itu berkuasa di Afghanistan pada pertengahan Agustus.

Delegasi Inggris dipimpin oleh Simon Gass, perwakilan tinggi untuk transisi Afghanistan dari Perdana Menteri Inggris Boris Johnson.

Kantor Luar Negeri Inggris, delegasi Inggris akan mengadakan pembicaraan dengan penjabat wakil perdana menteri Abdul Ghani Baradar Akhund dan Mawlawi Abdul-Salam Hanafi, serta Mawlawi Amir Khan Muttaqi, penjabat menteri luar negeri.

 

Penjabat wakil perdana menteri Abdul Ghani Baradar Akhund  [ist]

 

Dalam pertemuan itu akan dibahas "bagaimana (Inggris) dapat membantu Afghanistan untuk mengatasi krisis kemanusiaan, pentingnya mencegah negara itu menjadi inkubator terorisme, dan kebutuhan untuk perjalanan yang aman bagi mereka yang ingin meninggalkan negara itu."

Pihak Inggris juga mengangkat perlakuan terhadap minoritas dan hak-hak perempuan dan anak.

Dalam sebuah posting Twitter, Martin Longden, kuasa usaha misi Inggris ke Afghanistan yang sekarang berbasis di Doha, Qatar, menggambarkan pembicaraan itu sebagai "serius dan substansial".

Kementerian Luar Negeri Taliban mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa kedua belah pihak membahas menghidupkan kembali hubungan diplomatik.

Penyiar lokal TOLOnews melaporkan bahwa Baradar, salah satu pendiri Taliban, dan Hanifi mengatakan kepada para pengunjung Inggris bahwa pemerintah baru mereka menginginkan hubungan baik dengan negara-negara di dunia, dan mereka tidak akan membiarkan siapa pun mengancam negara mana pun dari Afghanistan.

 

 

Mengutip pernyataan dari kantor administrasi Taliban, laporan itu mengatakan Baradar dan Hanafi juga mengatakan aset bank yang dibekukan Afghanistan harus dilepaskan karena situasinya menambah kemiskinan dan masalah ekonomi di negara itu.

Mereka mengatakan Taliban akan memfasilitasi kondisi bagi organisasi kemanusiaan internasional untuk memberikan bantuan kepada warga Afghanistan yang rentan, menurut laporan itu.

KOMENTAR