Sejumlah Pemain Barca Mulai Meragukan Strategi Koeman

Jakarta, Inako
Kekalahan Barcelona 0-3 dari Juventus di Camp Nou dua hari lalu, berbuntut panjang. Sejumlah pemain Barcelona mulai meragukan strategi racikan Ronald Koeman.
Meski kakalahan itu sama sekali tidak berpengaruh apapun terhadap Blaugrana di ajang Liga Champions musim 2020-2021, namun, hal itu tidak menghalangi para pemain Barca mempertanyakan taktik dan strategi Koeman.
Keraguan itu sangat beralasan, sebab pada pertemuan pertama kedua tim di ajang itu, Messi dan kawan-kawan sukses mempermalukan Juve di Allianz Stadium dengan skor 2-0.
Akan tetapi, keadaan berbalik saat pasukan Koeman bermain di kandang di matchday keenam dua hari. Ronaldo suskes melakukan balas dendam dengan menjebol gawang Messi cs dengan tiga gol tanpa balas.
.jpg)
Media asal Spanyol Sport menyebut bahwa para pemain Barca mulai mempertanyakan pergantian taktik 4-3-3 ke 4-2-3-1. Mereka menilai, hal itulah yang menjadi salah satu penyebab kekalahan itu. Mereka kecewa sebab formasi yang pertama sudah menjadi ciri khas tim sejak dulu.
Gosipnya tim terbagi menjadi empat pemain menyerang dan empat bertahan, dengan sepasang gelandang tengah yang maju dan mundur sehingga kurang menggigit dalam bertahan atau menyerang.
Ada juga keluhan soal kurang cairnya sistem yang diterapkan Koeman, terlalu banyak memberikan ruang bagi lawan dan sulit menciptakan peluang di area kotak penalti sehingga memaksa Lionel Messi turun ke tengah mengambil bola.
Dalam dua pertandingan Liga Spanyol itu Messi membuat 10 shot on goal tanpa bisa mencatatkan namanya di papan skor dan catatan tersebut merupakan yang terburuk dari lima liga top Eropa.
Sebelum pertandingan kontra Juventus, eks pelatih tim nasional Belanda itu mengaku mencari cara memaksimalkan potensi setiap pemain tapi hal tersebut tidak dirasakan oleh anak asuhnya. Kurang tajamnya lini depan Barca setelah melepas Luis Suarez disebut-sebut menjadi alasan kegagalan 4-2-3-1 dan diperparah oleh mandulnya Antoine Griezmann.
Kekalahan di Camp Nou tersebut menjadi kekalahan pertama Barca di kandang pada pentas Liga Champions selama tujuh tahun terakhir. Selain itu klub Catalonia itu untuk pertama kalinya sejak musim 2005/2006 gagal menjadi juara grup.
Kekalahan ittu menjadi kekalahan pertama Barca pada fase grup Liga Champions musim ini tapi performa tidak memuaskan sudah terjadi selama beberapa pekan terakhir di Liga Spanyol. Pada akhir pekan lalu Barca kalah 2-1 dari tim promosi Cadiz serta sempat pula takluk dari Atletico Madrid, Real Madrid dan Getafe sehingga kini berada di peringkat 9 papan klasemen.
TAG#koeman, #barcelona, #strategi, #kritikan
190232248
KOMENTAR