Sekitar 2,6 Juta Warga Afrika Terkena Imbas Badai Idai

Binsar

Saturday, 23-03-2019 | 07:27 am

MDN
Warga menyelamatkan harta bendanya setelah badai tropis Idai menerjang di Beira, Mozambik, Jumat lalu [ist]

Maputo - Mozambik, Inako –

Badai Idai yang melanda wilayah tenggara Afrika mengakibatkan lebih dari 2,6 juta orang terkena dampak. Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) melaporkan badai itu menjadi salah satu bencana terburuk yang pernah terjadi di belahan bumi bagian selatan Afrika.

Badai yang berlangsung selama lima hari itu menimbulkan korban jiwa di mana-mana. Angin bertiup dengan kecepatan mencapai 170 km per jam dari Samudera Hindia ke Mozambik, kemudian Zimbabwe dan Malawi.

Sejumlah kelompok bantuan menyatakan banyak korban selamat terjebak di lokasi terpencil, terisolir oleh jalanan yang rusak, jembatan putus, gedung roboh, dan desa-desa banjir. Palang Merah memperkirakan lebih dari 400.000 orang rumahnya hancur akibat badai di Mozambik saja.

“Ini krisis kemanusiaan terburuk dalam sejarah Mozambik,” ujar Jamie LeSueur yang memimpin upaya penyelamatan di Beira untuk Federasi Internasional Palang Merah dan Masyarakat Bulan Sabit Merah.

Kawasan di barat kota pelabuhan Beira terencam banjir dan wilayah sekitar sungai Buzi dan Pungwe mengalami banjir dengan kedalaman beberapa meter. Banjir itu menenggelamkan rumah, tiang telepon dan pepohonan.

“Skala penderitaan dan kerugian masih belum pasti dan kami perkirakan jumlah orang yang terkena dampak serta orang yang meninggal akan meningkat,” ujar LeSueur, dilansir Reuters.

Citra satelit menunjukkan 1,7 juta orang berada di jalur badai di Mozambik dan sebanyak 920.000 orang di Malawi, menurut juru bicara Program Pangan Dunia Perserikatan Bangsa-Bangsa (WFP). Di Maputo, ibu kota Mozambik, warga khawatir dengan nasib kerabatnya yang tak dapat diketahui.
 

KOMENTAR