Semester Pertama 2018, BNI Cetak Untung Rp 7,44 Triliun

Jakarta, Inako
Bank plat merah PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. pada semester I/2018 membukukan laba bersih Rp7,44 triliun, naik sebesar 16% jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya Rp6,41 triliun.
Pencapaian laba bersih tersebut didorong oleh kuatnya pertumbuhan pendapatan bunga bersih yang disertai perbaikan kualitas aset.
Pendapatan bunga bersih atau net interest income (NII) tercatat sebesar Rp17,45 triliun, naik 13,3% dibandingkan dengan periode sebelumnya Rp15,40 triliun.
Selain itu, pendukung pertumbuhan laba bersih BNI adalah realisasi pendapatan non-bunga yang tumbuh 9,1% secara year on year (yoy), yaitu dari Rp4,65 triliun pada semester I/2017 menjadi Rp5,08 triliun pada semester I/2018.
Pendapatan non-bunga pada semester I/2018 didorong oleh peningkatan kontribusi komisi dari segmen business banking, antara lain komisi dari pembiayaan perdagangan yang tumbuh 8,7% (yoy) dan komisi dari bank garansi yang tumbuh 14,3% (yoy).
Adapun, sisanya dari pertumbuhan bisnis konsumer dan ritel, antara lain komisi pengelolaan rekening yang tumbuh 8,6% (yoy), dan komisi dari bisnis kartu yang tumbuh 7,1% (yoy).
“Dengan adanya peningkatan NII dan non-interest income, perbaikan kualitas aset, serta upaya efisiensi OPEX yang telah dilakukan, BNI mampu membukukan pertumbuhan laba bersih hingga 16%,” kata Direktur Bisnis Ritel BNI Tambok P. Setyawati, Rabu (18/7/2018).
Peningkatan profitabilitas ini mendorong perbaikan return on equity (ROE) dari 15,6% menjadi 16,5%.
KOMENTAR