Sensasi Baru El Clasico

Oleh Tommy Duang
Maumere, Inako
Kepergian Cristiano Ronaldo dari Santiago Bernabeu awal musim panas ini membuat rivalitas antarindividu dalam partai El Clasico menjadi tidak lagi menarik. Lionel Messi mengaku kehilangan momen penuh persaingan itu, “Saya merindukan Madrid yang benar-benar kuat seperti pada era Cristiano Ronaldo”
Simak Video InaTV jangan lupa "klik Subscribe and Like" Untuk NKRI Hebat.
Akan tetapi sejumlah pihak menilai, kepergian Ronaldo tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap performa Real Madrid pada laga di Camp Nou baru-baru ini. Kendati kedua tim berbagi poin dengan skor kacamata, secara statistik Real Madrid tampil lebih garang dan berbahaya.
Tanpa Ronaldo, apakah persaingan antarindividu dalam partai-partai El Clasico sudah kehilangan daya tarik? Apakah ini pertanda bahwa era keemasan Messi-Ronaldo bergerak menuju titik balik? Mungkinkah wajah-wajah baru akan muncul pasca meredupnya kegemilangan Messi-Ronaldo?
.jpg)
Pertanyaan terakhir terjawab pada laga panas di Camp Nou pada Kamis (19/12/2019) lalu. Pada menit ke-80, Zidane menarik keluar Isco dan memasukkan Rodrygo Goes. Tiga menit kemudian, Ernesto Valverde juga merotasi pemainnya dengan menarik Griezman untuk memberikan tempat pada Ansu Fati.
Tujuan Valverde dan Zidane jelas, yakni menambah daya gedor. Satu hal yang menjadi pertanyaan ialah siapakah Rodrygo Goes dan Ansu Fati sehingga dianggap layak menjadi pemain pengganti Isco dan Griezman dalam partai akbar dan bergengsi seperti El Clasico?
Rodrygo Goes lahir di Osasco, Brazil pada 09 Januari 2001. Sebelum merapat ke Santiago Bernabeu pada 01 Juli 2019, Rodrygo bermain untuk klub bola Brazil, Santos FC. Setelah sebelumnya sempat dikaitkan dengan Liverpool, akhirnya pada awal musim ini, Rodrygo menandatangani kontrak bersama Real Madrid untuk durasi waktu enam tahun (2019-2025).
Anssumane Fati Vieira, atau lebih dikenal dengan Ansu Fati lahir pada 31 Oktober 2002 di Bissau, Guinea-Bissau, sebuah negara di Afrika Barat. Kendati dilahirkan di Bissau, Ansu Fati bermain untuk Timnas Spanyol. Pada usia sepuluh tahun, Fati bergabung dengan Akademi Sepak Bola Barcelona, La Masia. Setelah enam tahun ditempah di akademi itu, akhirnya pada 24 Juli 2019 Fati menandatangani kontrak bersama Barcelona senior untuk durasi waktu tiga tahun (2019-2022).
Di usianya yang masih tergolong sangat muda, Ansu Fati mencatat sejarah besar. Winger Blaugrana itu mencatatkan rekor sebagai pemain termuda yang tampil pada laga El Clasico. Pada kamis, 19 Desember 2019 lalu, Ansu Fati berusia 17 tahun 48 hari dan di usianya itu, ia bermain pada laga El Clasico.
Sebelumnya yakni pada 31 Agustus 2019, Ansu Fati mencetak gol pertamanya dalam pertandingan antara Barcelona dan Osasuna. Saat itu ia berusia 16 tahun 304 hari dan menjadi pemain termuda yang mencetak gol untuk Blaugrana serta pemain termuda ketiga yang mencetak gol di La Liga.
Jika Fati mencatatkan namanya dalam sejarah liga domestik, Rodrygo melakukannya pada level Eropa. Pada hari Kamis (07/11/2019) Rodrygo mencetak tiga gol ke gawang Galatasaray dalam matchday keempat Liga Champions Eropa.
Melalui hattrick itu, Rodrygo menciptakan tiga sejarah sekaligus. Pertama, Rodrygo menjadi pencetak brace tercepat dalam ajang Liga Champions Eropa. Gol pertama tercipta pada menit keempat dan gol berikutnya terjadi tiga menit berselang. Jika dihitung sejak kick off, Rodrygo hanya membutuhkan waktu 7 menit 14 detik untuk membukukan brace.
Kedua, Rodrygo menjadi pemain termuda yang mencetak hattrick sempurna (gol dengan kaki kiri, kanan dan kepala) di Liga Champions. Sebelumnya rekor tersebut dipegang oleh Kylian Mbappe yang saat itu berusia 20 tahun 306 hari. Rodrygo melakukannya pada usia 18 tahun 301 hari.

Ketiga, berkat hattrick tersebut, Rodrygo menjadi pemain termuda kedua yang mencetak hattrick pada ajang Liga Champions Eropa setelah Raul Gonzales.
Sejauh ini Rodrygo telah menyumbangkan empat gol untuk Real Madrid di Liga Champions. Catatan itu membuat ia memuncaki daftar top scorer sementara untuk klub dalam ajang paling bergengsi se-Eropa tersebut.
Selain itu, di ajang La Liga Rodrygo telah mencetak dua gol dalam sembilan kali kesempatan bertanding.
Sama seperti Rodrygo, Fati juga telah mencetak dua gol dan satu assist di La Liga dalam 10 kesempatan bertanding. Selain itu, Fati juga telah menciptakan satu gol untuk Barcelona dalam ajang Liga Champions Eropa.
Mungkin rekor dan teknik individu, gol dan ketajaman, potensi dan masa depan menjadi alasan Zidane dan Valverde menurunkan Rodrygo dan Fati dalam El Clasico tengah pekan lalu. Perlu diingat bahwa masing-masing tim hanya melakukan dua kali pergantian pemain dan yang dipilih pelatih adalah dua talenta muda ini.
.jpg)
Memang keduanya tidak memberikan efek yang besar dalam pertandingan kemarin tetapi tetap saja kehadiran keduanya di lapangan menyedot perhatian. Tidak berlebihan jika kita menduga-duga bahwa di masa depan kedua pemain ini akan melanjutkan rivalitas Cristiano Ronaldo dan Lionel Messi.
Hengkangnya Ronaldo dari pentas La Liga dengan sendirinya mengakhiri persaingan individunya dengan Messi. Rivalitas itu telah bergeser kepada pemain-pemain yang lebih muda. Salah satu “pasangan” yang berpotensi untuk melanjutkan persaingan itu adalah Ansu Fati dan Rodrygo.
Keduanya akan menjadi sensasi baru di La Liga, sensasi baru di laga panas El Clasico.
TAG#El Clasico, #Real Madrid, #Barcelona
190233963
KOMENTAR