Seorang Istri Diizinkan Suami Jadi PSK Untuk Melunasi Utang ke Rentenir

Jakarta, Inako
Seorang suami di Pangandaraan Jawa Barat, tega mengizinkan istrinya menjadi pekerja seks komersial (PSK) di warung remang-remang untuk melunasi utang keluarga ke rentenir.
Wanita malang yang tidak disebutkan namanya itu berinisial A, berusai 26 tahun. Dikisahkan, wanita itu berasal dari keluarga broken home. Kondisi itu mendorongnya menikah muda. Sayangnya, ia bercerai dengan suaminya, saat ia memiliki satu anak. Tahun 2017, ia menikah lagi dan dikaruniai tiga anak, sehingga ia memiliki empat anak.
Ia bekerja sebagai pedagang sayur keliling, sementara suaminya bekerja sebagai tukang service sofa. Untuk menambah modal usaha, A meminjam uang dari beberapa rentenir dan jumlahnya mencapai Rp42 juta.
Di bulan-bulan awal, usaha keduanya berjalan baik, meski agak sepi. Namun, saat pandemi Covid-19, penjualan sayur keliling dan jasa service sofa suaminya macet total. Akibatnya keduanya tidak mampu membayar cicilan utang dari beberapa rentenir.
Setiap hari, para rentenir datang silih berganti menagih utang pinjaman. Sementara A dan suaminya tidak berdaya, karena tidak ada pemasukan. Akibatnya, A mendapat caci maki dari para rentenir.
Kondisi semakin runyam, tatkala suami A lepas tangan atas beban utang. Bukannya mencari solusi bersama bagaimana mengatasi utang, suami A, malah menyerahkan semua beban utang itu kepadanya.
Kepada setiap rentenir yang datang, suami A menjelaskan bahwa utang itu bukan urusannya. Ia juga meminta para rentenir menagih utang itu kepada istrinya.
Celakanya lagi, ia malah menyarankan istrinya menjajakan diri sebagai PSK di warung remang-remang di Pangandaraan, agar mendapatkan uang untuk melunasi utang.
Dengan hati perih, A harus menjalani aktivitas sebagai PSK. Pada saat yang sama, A juga masih memikirkan kehidupan sehari-hari keempat anaknya.
A dan suaminya diketahui berasal dari Jawa Tengah. Sebelumnya mereka pernah membuka usaha di Kupang, ibu kota Provinsi Nusa Tenggara Timur. Usaha suaminya sebagai tukang service sofa cukup berhasil selama di Kupang.
Usaha itu redup tatakala keduanya memutuskan balik ke Jawa Tengah. Jasa service sofa suaminya sepi, sehingga menganggur. Sementara usaha menjual sayur keliling A, juga sepi sehingga tidak bisa memenuhi kehidupan sehari-hari.
TAG#suami-istri, #pangandaraan, #utang, #rentenir, #psk
190233622

KOMENTAR