Sidang Kasus Kematian Maradona: Polisi Sebut di Rumah Tak Ada Barang Medis

Binsar

Thursday, 20-03-2025 | 07:26 am

MDN
Polisi sebut di rumah tak ada barang medis (ist)

 

 

Jakarta, Inakoran

Penyelidikan masih berlangsung dan pernyataan petugas polisi yang pertama kali tiba di rumah tersebut bisa jadi sangat penting: "Perutnya membengkak luar biasa, seolah-olah akan meledak," kata pernyataan itu, dilansir dari Marca.

Ahli saraf Leopoldo Luque, yang pernah menjadi dokter Diego Maradona, diberitakan hadir di pengadilan pada hari pertama persidangan atas tuduhan pembunuhan karena kelalaian. 

Rumah itu seperti "kandang babi". Frasa yang menggambarkan bagaimana mereka menemukan Diego Armando Maradona di rumah pada hari kematiannya bergema berulang kali dalam persidangan yang berlangsung di Argentina dan membuat negara itu gelisah. Tujuh petugas kesehatan duduk di kursi terdakwa yang dituduh bertanggung jawab atas kematian bintang sepak bola itu. Persidangan memasuki fase penting dengan kesaksian beberapa saksi.

Selasa ini giliran petugas polisi yang pertama kali datang ke rumah pada hari kematian. Salah satu dari mereka, Petugas Lucas Farias, mengatakan bahwa di kamar tempat mereka menemukan mayat tidak ada perlengkapan sanitasi, sesuatu yang sangat mengejutkannya.

Patung-patung olahraga terburuk: Benarkah itu dia? Dari Wade hingga Ronaldo, Beckham hingga Maradona.

 

Mendiang Diego Armando Maradona (ist)

 

" Saya tidak melihat peralatan medis apa pun di ruangan itu" dan menyebutkan tidak adanya serum intravena, yang menurutnya, seharusnya menjadi bagian dari masa tinggal di rumah. Petugas Farias adalah salah satu dari empat petugas polisi yang bersaksi pada hari Selasa, seminggu setelah persidangan dimulai di San Isidro, di wilayah utara Buenos Aires. " Yang paling mengejutkan saya adalah posisi Maradona terlentang dan perutnya yang sangat bengkak, seolah-olah akan meledak". 'Teater horor', seperti yang digambarkan pengacara putri Maradona di rumah tempat ia dirawat di rumah sakit setelah menjalani operasi di rumah sakit, sangat sulit diterima oleh rakyat Argentina.

Perlu diingat bahwa dalam persidangan ini ada tujuh orang tenaga kesehatan yang dituduh melakukan pembunuhan, yang menurut pengacara keluarga, turut serta dalam 'teater horor' ini.

Perlu diingat bahwa Maradona meninggal pada tanggal 25 November 2020 saat ia mencoba untuk pulih di rumah setelah menjalani operasi otak untuk mengobati pembekuan darah. Seorang ahli bedah saraf, seorang psikiater, seorang psikolog, seorang koordinator medis, seorang koordinator keperawatan, seorang dokter, dan seorang perawat malam sedang dituntut atas tuduhan kelalaian kriminal dalam perawatan yang diberikan kepada mantan pemain tersebut.

 

KOMENTAR