Sigi kembali genjot produksi pertanian dan perkebunan

Binsar

Tuesday, 08-01-2019 | 12:43 pm

MDN
Suasana pemukiman yang rusak akibat gempa dan tsunami di Palu, Sulawesi Tengah [ist]

Sigi, Inako –

Hanya dua bulan setelah diguncang gempa dashat, 28 September 2018 lalu, Pemkab Sigi Sulawesi Tengah, kembali menyampaikan komitmen untuk menggenjot produktivitas dan produksi komoditi pertanian dan perkebunan yang ada di wilayah itu.

"Kita (pemerintah )bersama masyarakat harus punya komitmen sama untuk meningkatkan lagi produksi hasil pertanian dan perkebunan di daerah ini," kata Bupati Sigi Moh Irwan Lapata di Sigi, Selasa.

Ia mengatakan sektor pertanian dan perkebunan merupakan produk unggulan Pemkab Sigi. Selama ini, kata dia, sebelum adanya bencana alam tersebut, Sigi merupakan salah satu daerah sentra produksi pertanian maupun perkebunan di Sulteng.

Hasil panen petani selama ini banyak dipasarkan di Kota Palu dan juga sampai keluar  Sulteng seperti Manado, Gorontalo, Kalimantan dan Pulau Jawa.

Terutama komoditi hortikultura berupa bawang, cabai,jagung,tomat, sawi, labu dan buah-buahan seperti mangga, jeruk manis,buah naga,langsat, pepaya, semangka dan lainnya. Begitu pula halnya komoditi beras setiap tahun memberikan kontribusi besar bagi pengadaan beras yang dilakukan oleh Perum Bulog.

Tetapi saat bencana terjadi, banyak areal sawah yang tidak lagi berfungsi karena selain rusak, juga irigasi hancur dan sampai sekarang ini belum diperbaiki. Tapi, kata bupati, pemerintah dipastikan kembali memperbaiki semua sarana maupun infrastruktur termasuk bendungan dan jaringan irigasi yang rusak akibat terdampak gempabumi dan likuifaksi di Kabupaten Sigi.

Pemerintah juga terus memberikan bantuan benih dan alat -alat pertanian  untuk semua kelompok tani yang ada di 15 kecamatan di Kabupaten Sigi guna meningkatkan produktivitas dan produksi komoditi pertanian maupun perkebunan yang menjadi produk unggulan di daerah itu.

Dengan adanya bantuan tersebut, tentu sangat diharapkan dapat memberikan hasil yang lebih baik lagi. Karena itu, penerima bantuan hendaknya memanfaatkan dengan baik agar produktivitas dan produksi petani bisa meningkat.

Jika produktivitas dan produksi petani meningkat, dengan senidirinya, kata Bupati Irwan, penghasilan dan kesejahteraan petani meningkat.
Kabupaten Sigi, katanya, merupakan salah satu wilayah di Sulteng yang dilanda gempabumi dan likuifaksi pada 28 September 2018 dan ada 13 dari 15 kecataman yang terdampak parah bencana alam tersebut.

Selain banyak korban jiwa, bangunan rusak, juga berbagai infranstruktur seperti jalan, jembatan,listrik,telekomunikasi banyak yang rusak sehingga sangat berdampak terhadap perekonomian masyarakat di daerahnya.

KOMENTAR