Sindikat Narkoba di Kota Bandung Mulai Gunakan Jaringan Medsos

Binsar

Sunday, 26-08-2018 | 18:40 pm

MDN
15 Orang Terlibat Jaringan Narkotika Internasional di 4 Wilayah, Termasuk Pekanbaru beberapa waktu lalu [ist]

Bandung, Inako –

Sindikat peredaran narkoba dan obat terlarang lainnya, rupanya tidak pernah kehabisan akal untuk memuluskan aksi mereka menyebarkan barang haram itu kepada para pelanggan mereka.

Modeus terbaru yang berhasil diungkap jajaran kepolisian Kota Bandung, Jawa Barat belum lama ini, menyebutkan, jaringan pengedar narkotika dan obat-obatan terlarang (narkoba) saat ini ditengarai mulai promosi di media sosial (medsos).

Deputi Pencegahan Badan Narkotika Nasional (BNN) Irjen Pol Ali Djohardi mengatakan, saat ini peredaran dan penyalahgunaan narkoba menjadi persoalan dunia. Narkoba telah dipromosikan agar laku dan banyak dikonsumsi masyarakat.

“Mereka promosi silent (diam-diam) dan itu cukup berhasil karena budget-nya besar. Salah satu cara yang dipakai promosi menggunakan media sosial. Pengaruh narkotika dimasukan melalui itu,” kata Ali pada acara Mixagrip Cinta Budaya Sehat di Saung Angklung Udjo, Jalan Padasuka, Kota Bandung, Minggu (26/8/2018). 

Dia berharap, penggunaan media sosial di kalangan generasi muda bisa dibatasi. Sehingga akses mereka terhadap budaya asing tidak terlalu besar. Karena masuknya budaya asing bisa membawa kebiasaan buruk, salah satunya mengonsumsi narkoba. 

Sementara itu, Group Head Cough & Cold PT Saka Farma Laboratories Lenny Sianturi mengatakan, pihaknya berkomitmen mendorong generasi muda mengenal budaya sendiri melalui program Mixagrip Cinta Budaya Sehat. Pada program tersebut, mereka diperkenalkan budaya dan seni lokal, seperti angklung di Saung Udjo. 

“Program ini mengkombinasikan budaya hidup sehat serta mengenal dan mencintai budaya daerah Indonesia. Salah satu bentuk dukungan atas budaya sehat adalah anti narkoba,” kata Lenny. 

Pada kesempatan tersebut, Mixagrip bersama BNN juga menandatangani perjanjian kerja sama untuk kegiatan pencegahan dan pemberantasan narkoba. 

Dia mengemukakan, Mixagrip Cinta Budaya Sehat digelar di 20 kota di Indonesia. Program tersebut mendatangi 200 sekolah SMA/SMK melibatkan sekitar 80.000 siswa dan siswi. 

“Kampanye budaya sehat sebenarnya sudah mulai sejak 2016. Tetapi saat ini kami kolaborasikan dengan program stop narkoba sebelumnya, kami juga menciptakan senam sehat pernapasan bagian atas. Itu gabungan dari tujuh tari tradisional,” ujar dia. 

Brand Ambassador Mixagrip Laudya Chintya Bella mengungkapkan, program Mixagrip Cinta Budaya Sehat bertujuan mengajak masyarakat, terutama pelajar, mengenal dan mengeksplor budaya Indonesia.

 

KOMENTAR