Singapore Airlines mengumpulkan US$600 juta dalam kesepakatan obligasi dolar AS

SINGAPURA, INAKORAN
Singapore Airlines mengatakan pada hari Kamis (13 Januari) bahwa pihaknya telah mengumpulkan US$600 juta dalam kesepakatan obligasi dolar AS untuk membantu mendanai pembelian pesawat dan membayar kembali pinjaman yang ada karena bergulat dengan permintaan perjalanan yang lebih rendah di tengah meningkatnya infeksi Omicron.
Catatan tujuh tahun , penawaran obligasi dolar AS kedua, memiliki kupon 3,375 persen. Setahun yang lalu, ia mengumpulkan US$500 juta dalam edisi lima tahun dengan kupon 3 persen.
Maskapai ini bertujuan untuk mengumpulkan antara US$500 juta dan US$750 juta, dua sumber yang mengetahui langsung masalah tersebut mengatakan kepada Reuters, Selasa.
Pemerintah bulan lalu membekukan penjualan tiket untuk penerbangan tiba di bawah program perjalanan bebas karantina selama empat minggu, dengan alasan risiko dari varian Omicron COVID-19 yang menyebar cepat.
Sebelum penawaran ini, maskapai telah mengumpulkan S$21,6 miliar (US$16 miliar) likuiditas selama pandemi dan memiliki fasilitas utang yang belum dimanfaatkan sebesar S$2,1 miliar pada 30 September, menurut presentasi hasil keuangan terbarunya.
Meskipun permintaan turun, ia telah menghabiskan miliaran dolar untuk memperbarui armadanya untuk membantu mengurangi pembakaran bahan bakar dan emisi karbon.
Sumber: Reuters
TAG#SINGAPURA, #PENERBANGAN, #TRANSPORTASI, #singapore airlines, #singapore, #airline, #aviation, #safety, #travel, #sq, #sia, #flight, #inflight, #safety video, #inflight safety video, #sightseeing, #briefing, #qantas, #emirates, #turkish airlines, #merlion, ##suiça #zurich #europe, #theairplaneguy, #p
190215348
KOMENTAR