Siswi SMP Asal Gowa Sulsel Harumkan Nama Indonesia di Australia

Binsar

Thursday, 20-06-2019 | 11:37 am

MDN
Mada Fauziyah Hanum Siagian, baru saja diumumkan sebagai pemenang pertama sayembara menulis cerita yang diadakan oleh Illawwarra Multicultural Services (IMS) dalam rangka perayaan Refugee Week 2019 [ist]

Makassar, Inako –

Prestasi yang diraih Mada Fauziyah Hanum Siagian, siswi kelas III Sekolah Menengah Pertama (SMP), asal Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan ini patut diacungi jempol. Pasalnya, dengan usia semuda itu, Mada sudah bisa mengharumkan nama bangsa dan negaranya di kancah internasional.

Siswi setingkat kelas III SMP di IEC Warrawong High School, Wollongong ini berhasil menyabet juara pertama lomba menulis pada sayembara menulis cerita oleh Illawwarra Multicultural Services (IMS) Wollongong, New South Wales, Australia.

Karya tulis berjudul "The Darkness in her Eyes", yang mengisahkan pengalaman berteman dengan gadis cantik pengungsi asal Rohingya, berhasil mengantarkannya bertengger di urutan pertama dalam lomba itu.

"Alhamdulillah, anak kami menjadi pemenang sebagai peringkat pertama dalam rangka perayaan Refugee Week 2019," ucap sang ayah, Haidir Fitra Siagian, di Makassar, Rabu.

Berdasarkan pengumuman sayembara yang dimuat di laman website IMS, sayembara dibuka dalam kategori pelajar dan masyarakat umum. Tulisan yang diperlombakan adalah cerita pendek, atau puisi, maksimal 200 kata.

Haidir menyebutkan, salah satu tim penilai, Marty menyatakan ada tiga parameter utama penilaian tulisan, yakni konten, style penulisan, dan impak. Tema tulisan yang diperlombakan adalah "Leaving, Arriving and Belonging".

"Peserta lomba ini terbuka untuk semua kategori umum dan pelajar se Kota Wollongong, baik warga lokal maupun pelajar internasional dari luar Australia yang sedang sekolah di sini," ucap Haidir.

Sementara Fauziah merupakan Putri kedua pasangan Haidir Fitra Siagian, Ph.D dan Dr Nurhira Abdul Kadir, MPH yang tengah bermukim di Wollongong, Australia.

Sang ibu sedang melanjutkan studi program doktor bidang Public Healt di University of Wollongong. Kedua orang tuanya ialah Dosen UIN Alauddin Makassar.

Menurut Haidir, anaknya sempat menyampaikan keraguannya untuk mengikuti kompetisi tersebut. Namun berkat dorongan sang ibu, gadis kelahiran Makassar tahun 2005 ini berhasil meraih hadiah utama berupa uang 100 dolar Australia.

Hadiah tersebut diserahkan langsung oleh direktur IMS, Raquel Aldunate, pada malam puncak perayaan Refugee Week pukul 18.30  malam ini di Gedung sekretariat Illawwarra Multicultural Services, 18 Juni 2019.

KOMENTAR