Soal Rasisme, Penyerang Brasil Hulk Pernah Diteriaki Monyet Oleh Suporter Benfica Tahun 2012

Jakarta, Inako

Hingga saat ini, tindakan atau ungkapan rasisme banyak menimpah pemain terkenal dunia. Salah satunya adalah penyerang Brasil Hulk.

Penyerang Brasil Hulk menjadi sasaran nyanyian monyet lebih dari satu kali sepanjang kariernya. Kejadian yang tidak mengenakan itu terjadi tahun 2012 saat klub yang dibelanya Porto, menghadapi Benfica.

Setelah pelecehan mengerikan dari tribun, Hulk memiliki jawaban yang sempurna - roket 108 km/jam untuk membungkam para rasis. Porto kemudian menang 3-2.

Pada akhirnya, tentu saja, tidak ada cara yang  tepat bagi pemain untuk menghadapi rasisme, kecuali dengan prestasi.

Merespon hal itu, banyak pesepakbola di seluruh dunia terus melakukan aski berlutut sebelum pertandingan dimulai sebagai ekspresi sikap melawan terhadap ungkapan atau tindakan rasisme dalam dunia olahraga.

Sesaat sebelum jeda internasional, gelandang Manchester United Fred dilecehkan secara rasial di media sosial setelah kekalahan dari Leicester City.

Thierry Henry sejak itu menghapus dirinya dari platform online sampai dia melihat perusahaan media itu menanggapi pelecehan dengan lebih serius.

Sayangnya, meskipun penyalahgunaan media sosial adalah masalah yang relatif baru yang harus dinavigasi oleh pemain modern, masalah rasisme dalam gim ini sudah berlangsung lama.

Dani Alves juga pernah mengalaminya. Kejadian itu dikenal dengan insiden memakan pisang yang dilemparkan ke arahnya, sebelum dia dengan tenang mengambil tendangan sudut.

Saat-saat seperti itu mungkin memuaskan, tetapi tidak dapat disangkal bahwa masih banyak yang harus dilakukan untuk melindungi pemain.

Menyusul penarikan Henry dari media sosial, saat ini tuntutan baru untuk pemegang otoritas di Twitter untuk memverifikasi akun guna mencegah penyalahgunaan anonim, tetapi sejauh ini hanya ada sedikit kemajuan yang dibuat.