Solar Bersubsidi Semakin Langkah Di Lampung Timur

Binsar

Thursday, 31-01-2019 | 02:03 am

MDN
Ilustrasi [ist]

Lampung Timur, Inako –

Bahan bakar minyak (BBM) jenis solar bersubsidi semakin langkah di Lampung Timur. Hal itu terjadi menyusul stok di Solar Packed Dealer Nelayan (SPDN) wilayah setempat tidak tersedia dalam sepekan terakhir.

Akibatnya, sejumlah nelayan di Kecamatan Labuhan Maringgai, Kabupaten Lampung Timur, Provinsi Lampung, kesulitan mendapatkan solar untuk melaut.

"Karena stok solar bersubsidi habis di SPDN satu-satunya di Labuhan Maringgai, nelayan Kecamatan Labuhan Maringgai sekarang kesulitan mendapatkan solar bersubsidi," kata Bayu Witara, Ketua Dewan Pengurus Cabang Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Kabupaten Lampung Timur, Rabu (29/1).

Bayu mengatakan, penyebab nelayan sulit mendapatkan solar bersubsidi sebagai bahan bakar kapal untuk melaut karena stok BBM di SPDN di wilayah setempat tidak tersedia.

Tidak tersedia BBM khusus untuk nelayan itu sudah berlangsung sejak Senin (21/1) lalu, sehingga nelayan setempat sementara ini membeli dari para pengecer yang harganya sedikit lebih mahal.

"Kalau nelayan beli solar dari SPBU melalui pedagang harganya mahal, bisa sampai Rp7 ribu. Namun yang jadi pertanyaan jatah BBM bersubsidi dari Pertamina untuk para nelayan itu kemana, kok bisa habis mengisi di SPDN," ujarnya pula.

Bayu mengaku selaku Ketua HNSI Lampung Timut menerima banyak keluhan dari nelayan mengenai kelangkaan BBM solar bersubsidi tersebut, dan diminta untuk menyurati pihak terkait agar kelangkaan BBM untuk nelayan di daerah ini bisa segera diatasi.

 

KOMENTAR