Sorot Sengkarut Konstitusi Organisasi, PMII Jember Suarakan KLB PB PMII

JEMBER, INAKO - PC PMII Jember menyoroti soal sengkarut konstitusi di tubuh organisasi pasca Kongres ke-XX PMII yang mengamanahkan Abdullah Syukri sebagai Ketua Umum PB PMII.
Dalam Press Release yang ditandatangani langsung oleh Ketua dan Sekretaris PC PMII Jember disebutkan, bahwa terhitung kurang lebih sepuluh bulan berjalan kepengurusan PB PMII 2021-2024 menyisakan beberapa koreksi menyoal komitmen menaati aturan produk hukum dengan beberapa
catatan.
Diantara beberapa catatan tersebut antara lain, sampai saat ini PB PMII belum merilis AD/ART hasil Kongres ke-XX Balikpapan sehingga terjadi Vacuum of Law pada tubuh PB PMII, sementara AD/ART merupakan jangkar aturan tertinggi sebagai acuan
dalam merumuskan produk hukum turunan yang menjadi wilayah kelembagaan
dibawah.
Masih dalam Press Release PC PMII Jember, bahwa implikasi dari kekosongan hukum tersebut merupakan cerminan PB PMII tidak taat
aturan dan cenderung abai dalam menentukan komponen persyaratan produk hukum
kegiatan lainnya.
Salah satunya terkait launching e-PMII yang dilakukan PB PMII sebagai ikhtiar akselerasi database kaderisasi dan kemudahan dalam pengajuan SK Kepengurusan Cabang dan
Koordinator Cabang justru mengesampingkan aturan konstitusi karena adanya
syarat untuk mengupload seluruh data KTP anggota kelembagaan Cabang,
sementara peraturan Musyawarah Pimpinan Nasional (MUSPIMNAS) Boyolali
tahun 2019 BAB II pasal 3 tentang Pengajuan SK Pengurus Cabang (PC) syarat
KTP hanya diperuntukan pengurus.
Salain itu juga PC PMII Jember menyoroti tentang keputusan politik dalam menentukan kepengurusan menciderai konstitusi
ditunjukkan dengan merekrut pengurus harian dari kelembagaan ilegal dan dari
syarat administrasi tidak mematuhi produk hukum seperti jenjang kaderisasi formal yang dijalankan maupun tidak adanya surat rekomendasi dari cabang
bersangkutan. Keputusan bobrok tersebut melahirkan konsepsi kepemimpinan
yang mengesampingkan kaderisasi yang ideal dan cenderung gaya politik
praktis.
Kemudian, terkait PB PMII yang seringkali memperumit urusan SK Kepengurusan dengan dalih tidak
memenuhi komponen persyaratan yang ditetapkan, akan tetapi PB PMII perlu
mawas terhadap ketentuan syarat-syarat yang ditentukan telah mengikuti aturan
produk hukum PMII. Beberapa syarat pengajuan SK Kepengurusan di E-PMII
yang berbeda dari produk hukum harusnya diplenokan dan diputuskan dalam
forum permusyawaratan Kongres ataupun MUSPIMNAS untuk merapikan
aturan tersebut kebawah.
Gaya kepemimpinan tersebut pada akhirnya memantik kekecewaan lembaga
dibawah dan menimbulkan krisis kepercayaan kader tak terkecuali PMII Cabang
Jember serta konflik berkepanjangan yang disuarakan lembaga-lembaga lain dibawah.
Terakhir, kedatangan Sahabat di beberapa wilayah Sulawesi
merupakan aspirasi yang harus didengarkan dan dijalankan tegak lurus oleh PB
PMII untuk menjaga stabilitas dan marwah organisasi. Proses pendudukan
kurang lebih 1 bulan dan frame KLB yang digaungkan menunjukkan kondisi
internal PB PMII sedang akut dan perlu diperbaiki oleh Ketua Umum PB PMII
Sahabat M. Abdullah Syukri.
Atas dasar permasalahan-permasalahan tersebut, PC PMII Jember mendesak PB PMII untuk:
1. Segera terbitkan AD/ART kongres Ke-XX sebagai acuan tertinggi produk hukum
Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia secara nasional.
2. Segera adakan pleno BPH PB PMII untuk membahas dan merevisi prasyarat pengajuan
SK dan disesuaikan dengan Musyawarah Pimpinan Nasional (MUSPIMNAS) 2019
Boyolali.
3.Menindaklanjuti cabang-cabang yang masih terkendala proses pengajuan SK
Kepengurusan dan segera diselesaikan melalui cara komunikatif dengan acuan produk
hukum yang berlaku.
4. Ketua Umum PB PMII harus menjalankan amanah konstitusi dengan segera memecat pengurus harian dari kelembagaan ilegal.
5. PC PMII Jember bersedia jika diminta aspirasinya dalam rumusan perbaikan konstitusi
ditubuh PMII.
6. Jika point-point tuntutan tersebut diabaikan, PC PMII Jember menilai PB PMII tidak
mencerimkan sebagai pimpinan organisasi dan secara kelembagaan PC PMII Jember
menyatakan sikap KLB terhadap PB PMII.
(**/MI)
TAG#PC PMII Jember, #Jember, #Jawa Timur
190231801
KOMENTAR