SPAM IKK Way Sepagasan Efektif Layani Air Bersih Untuk Masyarakat Lampung

Lampung, Inako
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) telah membantu membangun fasilitas Sistem Pengembangan Air Minum (SPAM) Ibu Kota Kecamatan (IKK) Way Sepagasan di Kabupaten Pringsewu, Provinsi Lampung. SPAM yang telah selesai dibangun pada 2021 tersebut saat ini telah melayani 975 unit Sambungan Rumah (SR) dari target 4.800 unit SR.

BACA JUGA: Menteri PUPR Undang SIWI Berpartisipasi Aktif dalam World Water Forum ke-10 di Bali 2024
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan, pembangunan SPAM diutamakan untuk pemenuhan kebutuhan domestik agar masyarakat menikmati air minum berkualitas dengan harga terjangkau.
"Pemenuhan kebutuhan air minum ini menjadi salah satu prioritas di samping program sanitasi, terutama untuk menangani stunting atau gangguan pertumbuhan pada balita karena kekurangan air bersih dan sanitasi. Saat ini Kementerian PUPR tengah membangun banyak SPAM di berbagai daerah," kata Menteri Basuki.
BACA JUGA: Isu Air Jadi Topik Utama Pembicaraan Menteri Basuki dengan Komisi Ekonomi PBB di Jenewa
SPAM Way Sepagasan dibangun oleh Balai Prasarana Permukiman Wilayah Lampung Ditjen Cipta Karya Kementerian PUPR dengan memanfaatkan kapasitas sumber air dari Sungai Way Sepagasan yang terletak di dalam Kawasan Hutan Lindung Kecamatan Pagelaran Utara Kabupaten Pringsewu. SPAM ini diproyeksi dapat melayani kebutuhan air minum untuk 4.800 unit SR atau setara 24.000 jiwa masyarakat di 4 kecamatan, yakni Kecamatan Pagelaran Utara, Sukoharjo, Banyumas dan Adiluwih.

Pembangunan Instalasi Pengelolaan Air (IPA) berkapasitas 2X30 liter/detik dan jaringan perpipaan telah dibangun Kementerian PUPR pada 2020-2021 dengan anggaran APBN senilai Rp54,49 miliar. Sejumlah fasilitas terbaru telah dibangun di area Water Treatment Plant (WTP) di antaranya pengolahan airnya termasuk ramah lingkungan, karena menggunakan sistem gravitasi dari intake ke IPA yang posisinya di hulu, struktur IPA menggunakan baja dengan pondasi beton, dilengkapi Sludge Drying Bed, bak penyaring lumpur, reservoir sudah menggunakan glass steel berkapasitas 1.000 m3 sehingga sangat baik untuk teknologi air siap minum.
BACA JUGA: Dukung KSPN Danau Toba, Kementerian PUPR Tata Kawasan Waterfront City Pangururan dan Kawasan Tele
Kementerian PUPR juga membangun ruang kantor pengelola, pagar keliling, lansekap, rumah pompa, water meter induk, laboratorium, gudang bahan kimia, dan rumah genset. Selanjutnya di luar WTP dibangun pipa HDPE, gorong-gorong, 3 jembatan pipa diameter 350 mm, dan water meter area diameter 75 mm.
KOMENTAR