Stunting Di Kalteng Capai Angka 40 Persen

Palangka Raya, Inako –
Angka stunting (anak dengan tubuh pendek) di Provinsi Kalimantan Tengah tergolong tinggi, karena mencapai angka 40 persen. Angka itu menjadikan daerah itu masuk dalam zona merah untuk penderita stunting di Kalteng.
Stuntung ditengarahi disebabkan banyak faktor seperti gizi buruk akibat kemiskinnan dan juga polah asuh yang tidak memenuhi standar.
"Penyebab stunting tidak hanya faktor kemiskinan tetapi juga karena kesalahan pola asuh orang tua," kata Plt Kepala BKKBN Kalteng Satyawati, pada acara sosialisasi integrasi program pembangunan keluarga oleh BKKBN Kalteng yang diikuti 250 kader posyandu dan penyuluh lapangan KB se-Kecamatan Bukit Batu, di Palangka Raya, Selasa.
Menurut dia, peran keluarga dalam masa 1000 hari pertama kehidupan (HPK) sangat krusial dalam menentukan kualitas hidup anak kelak.
Untuk itu, pihaknya terus berupaya mengintensifkan upaya-upaya pencegahan, baik jangka pendek maupun jangka panjang. "Salah satunya dengan meningkatkan peran para kader posyandu dan penyuluh KB," katanya.
Dia mengatakan kader-kader posyandu dan penyuluh KB memiliki peran sangat vital untuk pencegahan stunting.
"Untuk itu kami berupaya meningkatkan pemahaman tentang pola mengasuh dan membina tumbuh kembang anak melalui berbagai kegiatan stimulasi dalam rangka mempersiapkan generasi emas Indonesia," kata dia.
Anggota Komisi IX DPR RI, Hang Ali Saputra Syah Pahan yang menjadi pemateri dalam sosialisasi itu mengatakan berdasar riset, tujuh dari 10 anak di Indonesia, termasuk di Kalteng, tidak menyukai sayur dan buah-buahan.
"Biasanya, kalau orang tuanya tidak suka sayur dan buah, maka mereka juga enggan memberikan anak-anaknya makan sayur dan buah. Padahal sayur dan buah merupakan sumber protein dan vitamin serta zat-zat lain yang diperlukan untuk tumbuh kembang anak," kata Hang Ali.
Politisi PAN itu menambahkan, stunting tak hanya berdampak pada penampilan tubuh anak yang kerdil, tetapi otak mereka juga mengalami keterlambatan dalam tumbuh kembang.
"Pengasuhan anak tidak hanya menjadi tanggung jawab ibu saja, melainkan juga ayah. Peran ayah ini sangat berpengaruh terhadap tingkat kecerdasan dan kepercayaan diri anak sejak dalam kandungan," kata Hang Ali.
TAG#Gizi Burkm Kemiskinan, #Stunting, #Kalteng
198734996
KOMENTAR