Surat Kabar Jerman: Paus Emeritus Benediktus XVI Sakit Parah

Binsar

Tuesday, 04-08-2020 | 07:26 am

MDN
Sebuah surat kabar Jerman, Senin (3/8) melaporkan, Paus emeritus Benediktus XVI, saat ini dalam kondisi sakit [ist]

Vatican City, Inako

Sebuah surat kabar Jerman, Senin (3/8) melaporkan, Paus emeritus Benediktus XVI, saat ini dalam kondisi sakit parah. Benediktus menjadi paus pertama dalam sejarah 600 tahun, yang mengundurkan diri dari jabatan yang biasanya memerintah seumur hidup.

Surat kabar, Passauer Neue Presse, mengutip penulis biografi Benediktus, penulis Jerman Peter Seewald, yang bertemu paus emeritus yang berusia 93 tahun di Vatikan pada hari Sabtu lalu.

 

Seorang juru bicara Vatikan tidak mengomentari laporan itu dan sekretaris pribadi paus emeritus, uskup agung Georg Ganswein itu, tidak segera membalas telepon yang meminta komentar.

Seewald mengatakan Benediktus, yang telah dalam kondisi kesehatan yang lemah selama beberapa waktu, sekarang menderita herpes zoster, infeksi virus yang menyebabkan ruam yang menyakitkan dan sering terjadi pada orang tua.

Seewald mengatakan suara Benedict nyaris tidak terdengar - menggemakan sesuatu yang dikatakan pengunjung lain selama berbulan-bulan - dan bahwa mantan paus mengatakan kepadanya bahwa dia mungkin akan mengambil tulisan lagi jika dia mendapatkan kembali kekuatannya.

 

Pada bulan Juni, Benediktus, yang tinggal di bekas biara di taman Vatikan, meninggalkan Italia untuk pertama kalinya sejak pengunduran dirinya pada tahun 2013 untuk kunjungan perpisahan emosional kepada kakak lelakinya Georg di kampung halaman mereka di Bavaria.

Georg Ratzinger meninggal pada 1 Juli dalam usia 96. Kedua bersaudara itu ditahbiskan menjadi imam pada hari yang sama pada tahun 1951.

Benediktus, yang terpilih pada 2005 untuk menggantikan Paus Yohanes Paulus II yang populer setelah hampir 27 tahun memerintah, mengejutkan dunia dan bahkan para pembantu terdekatnya pada 11 Februari 2013, ketika ia mengumumkan dalam bahasa Latin bahwa ia mengundurkan diri.

Dia mengatakan kepada sekelompok kardinal bahwa dia terlalu tua dan lemah untuk memimpin sebuah lembaga dengan lebih dari 1,3 miliar anggota.

 

Pada saat pengunduran diri Benedict, Vatikan terperosok dalam kesulitan keuangan, skandal pelecehan seksual, dan pertikaian di antara para birokrat yang menyebabkan kebocoran dokumen-dokumen penting.

Benedict mengatakan pengunduran dirinya hanya karena alasan kesehatan.

Kelompok konservatif garis keras di Gereja yang terkejut dengan gerakan progresif Paus Francis memandang Benediktus sebagai pembawa standar mereka. Hal ini memaksa mantan paus pada beberapa kesempatan untuk mengingatkan mereka bahwa hanya ada satu paus yaitu Francis.

KOMENTAR