Taat Ketentuan Jarak Sosial, Tim Sepakbola Jerman Telan Kekalahan 0-37

Jakarta, Inako

Tim sepak bola sebuah liga amatir di Jerman menderita kekalahan memalukan 0-37 setelah tim itu hanya menurunkan tujuh pemain saat mereka bertanding sebagai upaya untuk mempertahankan jarak sosial terhadap lawan mereka karena mereka takut tertular virus corona.

Pada 13 September, SG Ripdorf / Molzen II menghadapi rival sekota mereka SV Holdenstedt II di nomor 3. Kreisklasse, salah satu liga terendah dalam sistem Jerman dan dalam pertandingan tersebut mereka menelan kekalahan 0-37, menurut laporan di ESPN.

Holdenstedt sangat kejam dalam pendekatan mereka dan mencetak 37 gol, hampir setiap dua menit.

Jelang pertandingan, para pemain Ripdorf sempat meminta penundaan ketika mereka mendengar para pemain Holdenstedt telah terkena lawan yang terkena virus corona pada pertandingan akhir pekan sebelumnya.

Sementara skuad Holdenstedt kemudian dinyatakan negatif terkena virus, para pemain Ripdorf tidak merasa aman karena masa infeksi selama 14 hari.

Khawatir akan infeksi Covid-19, beberapa pemain tidak mau turun ke lapangan dan pada akhirnya, hanya tujuh pemain - jumlah minimum yang dibutuhkan untuk pertandingan sepak bola - muncul untuk Ripdorf.

"Kami mencoba untuk menunda pertandingan," kata co-chair Ripdorf Patrick Ristow kepada ESPN. "Tapi Holdenstedt ingin bermain."

"Saat pertandingan dimulai, salah satu pemain kami mengoper bola ke lawan dan tim kami berjalan ke pinggir lapangan. Holdenstedt mencetak gol, tapi wasit memesan kapten kami karena perilaku tidak sportif," tambahnya.

Dia lebih lanjut mengatakan karena timnya tidak ingin mengambil risiko apa pun, para pemain kembali ke lapangan tetapi mereka hanya berdiri di lapangan.

"Mereka tidak melakukan duel langsung dan mematuhi aturan jarak sosial, menjaga jarak dua meter antara mereka dan pemain Holdenstedt."

Kekalahan terbesar yang diketahui untuk sebuah tim sepak bola adalah 149-0, skor luar biasa yang terjadi pada pertandingan 2002 antara klub AS Adema dan SO l'Emyrne di Madagaskar.