Taiwan Bisa Jadi Contoh Pengelolaan Wisata Halal

Binsar

Monday, 20-05-2019 | 09:43 am

MDN
Penampakan Sun Moon Lake. Taiwan dari ketinggian. Terlihat di jalur sepeda yang melingkar. Di sisi lain terlihat hotel-hotel. [ist]

Jakarta, Inako –

Wisata halal merupakan tema yang tengah dikembangkan dalam pengembangan sektor pariwisata di tanah air saat ini.

Meski istilah itu sempat mengundang polemik di beberapa daerah, namun konsep wisata halal justru mulai dikembangkan oleh beberpaa negara sebagai salah satu magnet yang bisa menarik banyak wisatawan dari manca negara, khususnya dari negara yang penduduknya mayoritas muslim seperti Indonesia.

Terkait wisata halal, ada baiknya kita mengengok bagaimana Taiwan mengelola wisata bertema halal secara profesional.

Dalam beberapa tahun terakhir, Taiwan memang sedang gencar mempromosikan ratusan leisure farm mereka sebagai tujuan destinasi wisata.

Beberapa farm telah mengantongi sertifikat Muslim Friendly Tourismdan Muslim Friendly Restaurant dari Chinese Muslim Associationdi Taipei.

Taiwan kini membidik turis dari Asia Tenggara, termasuk Indonesia sebagai target utama, mengingat Indonesia merupakan negara dengan penduduk muslim terbesar di dunia. 

Di Taiwan saat ini, terdapat sembilan leisure farm atau kebun raya yang sudah disulap menjadi destinasi wisata. Dua di antaranya diuraikan di bawah ini

Toucheng Leisure Farm 

Toucheng Leisure Farm berlokasi di pesisir timur laut Kabupaten Yilan, menghadap ke Samudra Pasifik. Tempat seluas total 120 hektare ini sempurna untuk bersantai, bersenang-senang, berkegiatan di alam, rekreasi dan menjelajahi khazanah kuliner lokal. 

Pengunjung diajak untuk merasakan cara bertani mulai dari turun ke sawah berlumpur menanam padi, menyianginya, memanen, menggiling, menumbuk, hingga memasak dan mencicipi nasinya. 

Ada pula area hewan peliharaan seperti kerbau, kalkun, bebek angsa, ayam dan lain-lainnya. Kita dapat memberi makan beberapa hewan atau mengumpulkan telur segar dari kandang ayam. 

Semua tanaman dan hewan di sini bisa digunakan sebagai bahan makanan di restoran yang telah mengantongi sertifikat halal. Aktivitas do it yourself (DIY) di sana sangat beragam. 

Antara lain melukis di atas kaus dan tas ramah lingkungan menggunakan sketsa daun, menerbangkan lampion, dan memanggang pizza. Bahan-bahan pizza untuk topping sebelumnya dipetik sendiri oleh wisatawan sesuai selera, baik dari buah maupun sayuran. 

Bahanbahan tersebut lantas dibawa ke tempat pemanggangan pizza. Di sana sudah disediakan topping lainnya seperti daging dan sosis. Bahan-bahan topping ditabur di atas adonan pizza yang sudah dibentuk masingmasing, kemudian dimasukkan ke oven lumpur dengan bara api dari kayu bakar. 

Setelah masak, kita pun bisa melahap pizza kreasi sendiri dan mencicipi pizza kreasi sesama anggota rombongan. Toucheng Leisure Farm juga menyediakan penginapan. Kamarkamarnya setara hotel bintang 4 dan bintang 5. 

Di sanalah saya menginap pada malam kedua di Taiwan. Bagaimana dengan makanannya? Toucheng Leisure Farm telah mengantongi sertifikat halal dari Chinese Muslim Association (CMI). 

Saat makan malam, kami disuguhi paket buffet dengan menu aneka makanan laut, sup kari seafood , ayam bumbu, kari ikan, omelet teri, dan gorengan kacang hijau. 

Sementara saat sarapan, menu yang disajikan adalah ayam goreng pedas, salad sayur, pangsit ayam kubis dengan hidangan penutup buahbuahan segara. Kalau mau memilih menu lain, di sana disediakan juga paket bakso hangat. Yummy...! 

Zhuo Ye Cottage 

Zhuo Ye Cottage berlokasi di dataran tinggi Kecamatan Sanyi, Kabupaten Miaoli nan indah. Tempat ini menawarkan wisata petualangan dan pengalaman gaya hidup alami. 

Pengunjung dapat mencoba teknik mewarnai dan memberi corak kain dengan warna biru khas dari rendaman daun malan yang sudah mendunia di sebuah sanggar dengan media kain, busana, serta aksesori lain. 

Kamar-kamar penginapannya setara bintang 4 dan bintang 5 di tengah suasana pedesaan Taiwan tempo doeloe dipadu pemandangan pegunungan yang indah serta sajian beragam kuliner halal ala vegetarian.

KOMENTAR