Tambang Pasir Laut di Lampung Timur Ditolak Para Nelayan

Lampung Timur, Inako
Rencana eksploitasi tambang pasir laut di wilayah perairan Kecamatan Labuhan Maringgai, Kabupaten Lampung Timur, Provinsi Lampung, mendapat penolakan dari warga khususnya para nelayan.
"Sampai kapan pun kami tetap menolak tambang pasir, ini laut lahan kami, tidak boleh ditambang," kata Jebul, seorang nelayan setempat, mewakili para nelayan di wilayah ini.
Terkait penolakan tersebut, Kepala Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Pemkab Lampung Timur Syahrul Syah meminta warga khususnya nelayan agar tidak melakukan tindakan anarkis. Ia meminta warga tidak mudah terprovokasi oleh pihak-pihak yang ingin mengadu domba antarwarga.
"Jangan melakukan perbuatan yang merugikan masyarakat lain, semuanya bisa dilakukan dengan cara baik-baik," ujarnya pula.
Pemkab Lampung Timur dan Pemprov Lampung, kata Syahrul Syah, melindungi semua warganya dan akan mengambil langkah-langkah yang bijak.
"Yakinlah Pemerintah Provinsi Lampung dan Pemkab Lampung Timur tidak berat sebelah, tidak memihak ke pihak mana pun, pemerintah di tengah-tengah, mudah-mudahan Pak Gubernur mendengar aspirasi masyarakatnya," ujarnya lagi.
Kepala Satuan Polisi Perairan Polres Lampung Timur AKP Faisal menambahkan, pihaknya telah meminta Pemkab Lampung Timur tanggap atas persoalan masyarakatnya itu.
Dia juga mengimbau masyarakat tetap tenang dan menjaga situasi tetap kondusif serta taat hukum serta aturan.
Pada Selasa (23/7/2019) telah digelar pertemuan para pihak dengan para nelayan di Balai Desa Margasari, Kecamatan Labuhan Maringgai, Kabupaten Lampung Timur.
Unsur pemerintah daerah yang hadir dalam pertemuan itu adalah Badan Kesbangpol Lampung Timur, Camat Labuhan Maringgai, Satpol Air Polres Lampung Timur, Kepala Desa Margasari, personel TNI dan Polri wilayah Labuhan Maringgai, dan ratusan nelayan. Namun, unsur Pemerintah Provinsi Lampung absen dalam pertemuan itu.
Seorang nelayan setempat bernama Kamal mempertanyakan adanya izin perusahaan tambang pasir yang bakal beroperasi di wilayah laut setempat, padahal masyarakat tidak pernah memberi kuasa untuk menyetujuinya.
Bukan hanya Kamal, semua nelayan yang hadir pun menyatakan menolak tambang pasir laut. Menurut mereka, penolakan itu sebelumnya pernah disampaikan beberapa kali ke Pemkab Lampung Timur dan Pemprov Lampung.
Sementara itu, camat Labuhan Maringgai, Cen Suatman mengatakan pertemuan tersebut bertujuan menampung aspirasi dan respons masyarakat nelayan terkait kabar akan adanya eksploitasi pasir laut di perairan Labuhan Maringgai.
Aspirasi masyarakat tersebut nantinya disampaikan oleh Pemkab Lampung Timur dan kepada Gubernur Lampung Arinal Djunaidi.
TAG#Penambangan, #Pasir Laut, #Nelayan, #Lampung
190232176
KOMENTAR