Tanah Matim Yang Subur Cocok Untuk Tanaman Keras Seperti Kelapa dan Kemiri

Oleh: Herman Hemmy
(Bakal Calon Bupati Manggarai Timur)
Masyarakat umumnya menyenangi tanaman keras, karena sekali menanam akan menikmati panen berulang-ulang. Sebagian besar masyarakat menanam tanaman keras karena senang, tanpa memikirkan profit atau investasi. Biaya perawatan selama bertahun-tahun, biasanya tidak dihitung, dan hati mereka terobati setelah menikmati panen.
Kelapa dan kopi adalah dua contoh tanaman keras. Lamanya waktu yang dibutuhkan untuk merawat tanaman kelapa atau kopi hingga panen, biasanya jarang diperhatikan. Meski tidak dihitung, yang pasti, kita membutuhkan waktu bertahun-tahun sebelum bisa menikmati buah dari kelapa atau kopi yang kita tanam.
Dalam konteks itu, peran dinas pertanian sangat dibutuhkan untuk menjelaskan kepada masyarakat tentang jenis-jenis tanaman keras, serta jumlah dan jenis tanaman tumpang sari lain, yang bisa ditanam di antara tanaman keras tersebut.
Contoh, kemiri tidak bisa ditanam bersama jagung, tetapi cocok dengan tanaman kacang- kacangan. Sementara di kebun kopi, dengan minimal 1000 pohon, tidak dapat ditanami padi atau jagung di antara pohonnya.
Selain perhatian soal jenis dan nilai guna tanaman keras, peran pemda juga dibutuhkan dalam mengelola hasilnya. Dalam konteks ini, pemda bisa berperan dalam menyiapkan badan usaha (BUMD) untuk menampung dan mengelola hasil panen itu.
Misalnya, pemda perlu menyiapkan mesin pemecah kemiri dan mesin pembuat minyak kemiri. Hal itu penting, mengingat harga minyak kemiri lebih mahal dibandingkan minyak goreng lainnya.
Demikian juga dengan tanaman kelapa. Negara seperti Jepang dan Korea Selatan menerima kulit dan tempurung kelapa untuk bahan kosmetik (Eye Shadow dan Lipstick). Sejumlah pakar kecantikan menilai, bahan kosmetik dari kulit dan tempurung kelapa, tidak akan menyebabkan gangguan alergi dibandingkan dengan zat kimia prototype/zat kimia tiruan.
Saat ini, Jepang dan Korea Selatan mengimpor tempurung kelapa dan kulit kemiri dari Thailand, Vietnam dan Kamboja.
Tuhan telah menganugerahkan Manggarai Timur (Matim) tanah yang subur, yang memungkinkan tumbuhnya mayoritas tanaman yang dibutuhkan oleh semua manusia, dari hortikultura sampai tanaman keras, seperti kemiri dan kelapa.
Karunia itu wajib kita kerjakan secara maksimal dan tepat, sebagai bentuk perwujudan terima kasih kita kepada Tuhan, yang pada gilirannya bisa meningkatkan kualitas hidup masyarakat Matim. Dengan meningkatnya kualiats hidup, maka predikat kemiskinan ekstrim yang selama ini selalu disematkan pada daerah Matim akan hilang.
TAG#matim, #tanaman keras, #kelapa, #kemiri, #herman hemmy, #calon bupati
190215835

KOMENTAR