Tanaman Hijau Hidroponik Mewarnai Lahan Sempit Makoramil 17/Lebakbarang

Shanty

Monday, 13-01-2020 | 19:21 pm

MDN
Anggota Koramil 17/Lebakbarang, manfaatkan lahan sempit di halaman Makoramil dengan budidaya tamanan sistem hidroponik.

Pekalongan, Inako

 

Ide kreatif dilakukan oleh anggota Koramil 17/Lebakbarang Kodim 0710/Pekalongan. Lahan sempit di halaman Makoramil berhasil disulap menjadi lahan budidaya tanaman sayuran sistem hidroponik dan Model Kawasan Rumah Pangan Lestari (MKRPL), dengan berbagai tanaman sayuran yang ditanam.

Dikatakan Danramil Koramil 17/Lebakbarang melalui Bati Tuud, Pelda Samiran, pemanfaatan lahan sempit dengan budidaya tanaman dengan sistem hidroponik tersebut awalnya hanya coba-coba. Namun ternyata percobaan tersebut berhasil dan saat ini banyak anak-anak sekolah dan ibu PKK yang singgah hanya untuk sekedar melihat dan belajar cara membuat media tanam dengan sistem hidroponik tersebut.

"Awalnya kita hanya coba-coba saja dengan memanfaatkan lahan sempit ini untuk budidaya tanaman sayuran. Alhamdulillah ternyata berhasil, kalau sore banyak anak-anak dan ibu- ibu yang datang kesini untuk melihat dan belajar tentang cara budidaya tanaman dengan hidroponik ini,"jelas Samiran, Senin (13/1/2020).

Untuk saat ini, sebagai bahan percobaan Koramil 17/Lebakbarang baru membuat media tanam sebanyak 10 peralon dengan panjang 2 meter dan jumlah lobang tanam sebanyak 120 lobang.

Selain membuat media tanam dengan hidroponik, Koramil 17/Lebakbarang saat ini juga memanfaatkan lahan sempit yang ada dengan Model Kawasan Rumah Pangan Lestari (MKRPL) dengan polibek yang ditanami strawberry.

"Selain untuk pemanfaatan lahan sempit yang ada, yang jelas juga untuk menambah kenyamanan dan keindahan Koramil. Sehingga kita bekerja dan menempati Kantor Koramil ini dengan nyaman dan bisa menyegarkan otak yang sudah penat dengan pekerjaan," imbuhnya.

Ditambahkan Samiran, untuk biaya pembuatan media tanam dengan sistem hidroponik dengan ukuran panjang 2 meter dengan tinggi 180 centimeter menghabiskan dana sekitar 500 ribu rupiah.

"Biayanya murah, sekitar Rp 500 ribu, dengan masa pakai jangka panjang antara 5-6 tahun tergantung perawatan yang dilakukan,” ungkapnya.

Sementara itu, salah satu warga Desa Lebakbarang, Catur Kushandayani mengaku sangat kagum dengan inovasi dan kreativitas yang dilakukan oleh anggota Koramil 17/Lebakbarang tersebut.

Menurutnya, dengan budidaya tanaman sayuran yang di lakukan tersebut, lingkungan jadi kelihatan sejuk dan nyaman.

“Membuat suasana menjadi sejuk, alam jadi bersih dan kelihatan nyaman, baguslah,” ujarnya.

KOMENTAR