Tangani Banjir, Ini Langkah Pemkot Pekalongan

Kota Pekalongan, Inako
Pemerintah Kota Pekalongan terus berupaya menuntaskan permasalahan banjir yang selalu berulang terjadi di Kota Pekalongan. Tindakan fisik telah dilakukan untuk mengurangi banjir di Kota Pekalongan, seperti pengerjaan tanggul darurat sepanjang 4 kilometer di Sungai Bremi di Kelurahan Tirto, Kecamatan Pekalongan Barat dengan 25 ribu karung yang berisi tanah merah dan pasir.
“Berbagai langkah telah kita upayakan untuk mengurangi penderitaan korban banjir, berbagai posko layanan telah dibuat,” terang Walikota Pekalongan, Saelany Machfudz usai menyerahkan bantuan untuk korban banjir di Kelurahan Tirto, Selasa (3/3/2020).
Saelany menerangkan pihaknya juga telah berupaya menyelesaikan masalah infrastruktur seperti tanggul bocor dan adanya limpasan aliran air sungai, dengan cara menambal.
“Pembuatan tanggul darurat ini memnag tak bisa permanen namun dapat mengurangi sementara. Sudah ada 25 ribu karung yang tengah diisi tanah merah atau pasir,” ungkap Saelany.
Disampaikan Saelany bahwa pada awalnya 25 ribu karung ini akan diisi dengan tanah merah, namun pada musim hujan ini banyak pengusaha yang menolak untuk menjual tanah.
“Yang repot itu tanahnya, kami sudah keliling ke pengusaha-pengusaha yang melayani penjualan tanah. Mereka tidak menyanggupi dengan alasan jika tanah diambil akan menimbulkan longsor. Kendati demikian Pemkot tetap mengambil langkah mengisi karung dengan tanah ladu (campuran pasir) yang harganya tiga kali lipat tanah merah,” jelas Saelany.
Saelany mengaku harus tetap melakukan hal ini semata-mata untuk menanggulangi bajir. Langkah selanjutnya, Saelany telah berkoordinasi dengan pemda tetangga yakni Kabupaten Pekalongan dan lanjutannya akan kerjasama dengan Pemprov Jateng dan pemerintah pusat.
TAG#banjir pekalongan #pemkot pekalongan #tanggul
198731115

KOMENTAR