Target Pertumbuhan Ekonomi 5,3% VS Tantangan Ekonomi Global

Hila Bame

Sunday, 19-08-2018 | 08:07 am

MDN
ilustrasi

Jakarta, Inako

Target pertumbuhan 5,3 persen tidak stagnan ujar Menteri Keuangan Sri Mulyani, kalau stagnan itu 0 % lanjutnya. 

Menteri Sri Mulyani merinci pertumbuhan 5,3% itu didapat dari kontribusi konsumsi yang dijaga di atas 5%, kemudian komposisi agregat demand untuk ekspor diprediksi 6,3% dan impor 7,1%.

Menurutnya yang berat adalah memacu ekspor yang guna mencapai pertumbuhan 6,3%. "Itu cukup konservatif tapi impor 7,1% terlalu kecil sebenarya dibanding tren double digit walaupun double digitnya masih di sekitar 13%," paparnya.

Sementara menurut Ekonom INDEF Enny Sri Hartati, pasar ekspor Indonesia terhadap total ekspor dunia kian menurun. Pada 2013, pasar ekspor Indonesia terhadap ekspor dunia melebihi dari 1%, namun pada 2017 pangsanya menyusut menjadi 0,9%, ujarnya kepada wartawan Rabu, (8/8/2018).  

Di sisi lain, Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) ditargetkan mencapai 7%, ini pun Menurut menteri Sri Mulyani cukup tinggi.

Direktur Eksekutif Core Indonesia, Muhammad Faisal, menilai target pertumbuhan ekonomi 2019 lebih realistis dibandingkan dengan target pertumbuhan 2018.

Menurutnya faktor-faktor eksternal masih menjadi tekanan terhadap pertumbuhan ekonomi yang dapat membuat capital outflow masih terjadi.

"Faktor-faktor tekanan terhadap pertumbuhan tahun depan, khususnya datang dari eksternal, kenaikan suku bunga global yang dipicu oleh the fed, harga minyak yang masih terus meningkat hingga tahun depan, dan potensi terus berlanjutnya perang dagang,"ujarnya  Jumat (17/8/2018).

 

TAG#Ekonomi Makro

163463586

KOMENTAR