Teheran: Gara-gara AS, Afganistan Jadi Kutub Narkotika di Timur Tengah

Teheran, Inako
Teheran geram dengan koalisis Amerika Serikat, lantaran dianggp sebagai biang kerok menjamurnya industri narkotika di Afganistan saat ini.
Jaksa Agung Iran, Mohammad Jafar Montazeri misalnya, menyebut AS dan koalisisnya sebagai pihak yang bertanggung jawab atas kehancuran masa depan generasi muda Afganistan karena terkena dampak narkotika.
Saat ini, produksi narkotika begitu melonjaknya di Afghanistan. Bahkan, ia menyebut bahwa Afghanistan saat ini telah berubah menjadi kutub industri narkotika.
Pejabat Afghanistan dan Barat menyalahkan Washington dan NATO atas perubahan tersebut, dengan mengatakan bahwa sekutu telah "mengabaikan" masalah narkoba sejak menginvasi negara itu lebih dari 18 tahun yang lalu.
"Berdasarkan data yang disediakan oleh Kantor PBB tentang Narkoba dan Kejahatan, 200 ton obat diproduksi sebelum kehadiran pasukan koalisi di Afghanistan. Kini melonjak hingga 10.000 ton, yang berarti telah mengalami peningkatan 50 kali lipat," ujar Jafar, saat berpidato di KTT ke-17 negara-negara anggota Organisasi Kerjasama Shanghai (SCO) di Kirgistan, Selasa (1/10).
Menurutnya, Afghanistan kini telah berubah menjadi pilar produksi industri narkotika di dunia. Montazeri mengatakan bahwa situasi politik dan sosial dan kehadiran orang asing di Afghanistan merupakan hambatan utama bagi upaya pemerintah pusat untuk mencegah produksi obat-obatan.
“Kami menyatakan keprihatinan tentang kerusakan yang ditimbulkan dan bahaya hal ini pada Iran sebagai tetangga Afghanistan,” lanjutnya.
Para pejabat kepolisian Iran menyatakan, bahwa produksi obat-obatan terlarang di Afghanistan telah sangat meningkat sejak invasi pimpinan AS di negara itu pada tahun 2001.
TAG#narkotika, #Afganistan, #Koalisi Amerika Serikat
190231598

KOMENTAR