Terduga Teroris Yogya: Pemilik Rumah Makan Ayam Bakar “Bu Tuti” Ada Perempuan Bercadar Berteriak

Sleman, Inako
Selain berjualan Ayam Bakar, sehari-hari terduga teroris IS kelahiran Curup (Bengkulu) Sumatera, juga menjadi pelatih judo di Universitas Gadjah Mada (UGM). "Ayam Bakar Bu Tuti” memiliki banyak cabang. Dia juga menjadi pelatih judo di UGM," kata warga sekitar yang diterima inakoran.com. Kamis, (19/7/2018)
IS terduga teroris Yogyakarta, membuka usaha resto diduga nyambi viralkan horor kepada manusia bukan kepada harimau.
Penikmat restonya jelas manusia hasil ciptaan Tuhan yang juga seperti dirinya sendiri dan, seperti istrinya sendiri necis bercadar lalu berteriak takbir, langit diremuk-remuk oleh teriakannya, ketika dicokok Densus 88 Anti Teror, Rabu, 15.30.00. WIB (18/7/2018)
Silang usaha menggendong maut yang ditekuni, satu sisi menjual sajian dengan reputasi lezat menjulang rasa, masih dalam lanskap yang sama, meracik ketakutan dan, kehancuran manusia, bukan kehancuran binatang buas, idaman jiwa IS asal Kabupaten Bengkulu ini.
Warga menceritakan kronologi kejadian, masih menunggu konfirmasi kepolisian.
Data Sementara Terduga teroris yang ditangkap di Sleman:
Nama: Ismail Alamsyah
Tempat Tanggal Lahir: Curup Bengkulu 12 Februari 1969
Pekerjaan : Wiraswata
Alamat: RT 008/062, Condongsari, Ngropoh, Condongcatur, Depok, Sleman, DI Yogyakarta.
Nama istri; Ida Hartati
Tempat Tanggal Lahir: Prabumulih 23 Juli 1980. Termasuk genre milenilal-kah?
Keluarga terduga pabrik horor, memiliki tiga orang anak, yang pertama lahir 08 Mei 2008. Anak kedua, keluar dari rahim terduga dan terlahir tanggal 10 Juni 2010, anak ketiga, anak laki-laki berusia tujuh bulan. Hanya beda satu anak dengan bomber Surabaya bernama Oepriarto, empat anak dan satu istrinya dilumatkan bom gereja (13/5) lalu undercover tujuh bidadari.
Tujuh, angka ganjil memang, tapi itulah kebenaran, karena itu benar-benar terjadi kehancuran.
Pukul 15.30 WIB, depan Indomart Jl Perumnas, Condongsari berkumpul anggota Densus 88 dengan menggunakan masker dan bersenjata.
Pukul 17.00 WIB, Detasemen Khusus Antiteror Mabes Polri dan ditemani kepala Dusun Drs Mujiono (sebagai saksi) mencokok IS tanpa perlawanan langsung dibawa ke Polda DIY.
Barang-barang yang dibawa bersama Is adalah: Alat latihan judo, 2 buah mata tombak, 2 buah bumerang, 2 lempeng besi, 2 sasaran tembak, 1 clurit dan satu unit mobil Avanza warna hitam Nopol; AB 1351 PN.
Kepala Kepolisian Resor Kabupaten Sleman AKBP Muchamad Firman Lukmanul Hakim saat ditemui di lokasi tidak banyak memberikan keterangan. Ia membenarkan bahwa dalam peristiwa itu aparat Polres Sleman hanya mem-back up Densus 88.
"Kami hanya mem-back up saja. Yang terjun Densus 88," kata Firman singkat.
TAG#Densus 88, #Polri, #Teroris, #Terorisme, #DIY, #Yogyakarta
190234070
KOMENTAR