Terkait Ronaldo, Juventus Alami Dilema

Jakarta, Inako

Raksasa Seri A, Juventus kini sedang mengalami dilema terkait eksistensi bintang mereka Cristiano Ronaldo di Turin, markas Juve.

Di satu sisi, mereka tidak menghendaki bintang Portugal itu pergi, mengingat dia menjadi pemain kunci dan mesin gol Si Nyonya Tua – julukan Juventus.

Akan tetapi di sisi lain, gaji Ronaldo yang sangat tinggi dibandingkan pemain lain, membuat klub itu mengalami kesulitan keuangan. Ketimpangan gaji juga memunculkan rasa irihati di antara para penggawa Juve.

Belum lagi masalah finansial sebagai imbas dari wabah corona, memaksa Juventus untuk menjual sejumlah pemain, dan salah satu opsinya adalah Ronaldo.

Opsi menjual Ronaldo tentu dinilai bijaksana sebab dengan cara itu, Juventus pasti akan mendapat uang dalam jumlah yang besar sehingga bisa meringankan beban pengeluarkan klub di tengah krisis saat ini.

Sejauh ini, Juve berencana memangkas gaji para pemain dengan cara melepas sejumlah pemain pada musim depan. Saat ini, kaabrnya Juventus sedang menyusun rencana transfer. Pjanic akan dilepas (dia diprediksi pindah ke Barcelona) dan Bianconeri, julukan Juventus, akan menggaet Arthur Melo sebagai pengganti.

Gelandang 23 tahun asal Brasil tersebut bakal menerima gaji yang jauh lebih rendah dari apa yang diterima Pjanic. Dia hanya mendapat upah 60.000 poundsterling (sekitar Rp 1,153 miliar) ketika pindah dari Barcelona ke Turin.

Sementara itu dua pemain yang sudah lebih dulu ditransfer secara gratis, Adrien Rabiot dan Aaron Ramsey, menerima upah yang lebih besar. Mereka masing-masing memperoleh 121.000 poundsterling (sekitar Rp 2,326 miliar) per pekan.

Terkait Ronaldo, Juve sendiri mengalami dilema. Karena itu opsi menjual Ronaldo tidak mudah diambil oleh pelatih baru Juve Andrea Pirlo.

Saat ini, Pirlo kabarnya tengah melakukan pendekatan peribadi dengan Ronaldo agar ia tidak meninggalkan Juventus. Pirlo tentu tidak ingin Ronaldo pergi sebab sebagai pelatih baru ia sendang merancang skema tim Juventus di musim depan.
 

Jika Ronaldo pergi, ia harus memutar otak dalam mencari pemain yang pas untuk mengisi setiap posisi yang sudah ia rancang, dan hal itu tidak mudah.