Terlibat Kasus Penipuan Kripto, Ronaldinho Terancam Masuk Penjara

Legenda sepak bola Brasil Ronaldinho terancam mendekam di penjara lantaran diduga terlibat dalam penipuan kripto. Belum lama ini ia dipanggil majelis rendah Kongres Nasional Brasil untuk dimintai keterangan terkait bisnis dengan skema piramide menggunakan kripto.
Pada panggilan pertama, ia mangkir untuk memberi keterangan atas bisnis yang sedang dijalankan perusahaannya.
Menurut Ketua Komite Parlemen Aureo Ribeiro, Kamis 24 Agustus ini, legenda Barcelona itu akan dipanggil lagi. Jika dia kembali mangkir, pihaknya akan menggunakan polisi untuk menjemput paksa bintang Samba itu ke Brasilia untuk membuat pernyataan.
Saat ini, bintang Piala Dunia 2002 itu, sudah menjadi tersangka, lantaran nama salah satu perusahaannya muncul dalam penyelidikan penipuan tersebut. Hasil penyelidikan polisi diketahui, perusahaan Ronaldinho, menawarkan keuntungan moneter palsu lebih dari 2 persen per hari kepada investor yang memasukkan minimal 30 dolar dalam mata uang virtual ke dalam perusahaannya.
Perusahaan itu berdagang jam tangan dan perhiasan. Menurut Kejaksaan Brasil, perusahaan itu berfokus pada piramida keuangan dengan mata uang kripto dan Ronaldinho dituduh melakukan penipuan.
Sementara itu, pengacara Ronaldinho memastikan bahwa mantan pesepak bola tersebut telah menjadi korban dari perusahaan tersebut, karena menurut menggunakan sosok dan namanya secara ilegal dan tanpa izin untuk menipu klien potensial.
Pelanggan perusahaan ini mulai menyadari banyak penyimpangan. Semua yang terkena dampak telah mengajukan klaim sekitar US$ 61,2 juta atau Rp 936,3 miliar kepada 18k Ronaldinho untuk kerusakan properti.
Ronaldinho sebelumnya sempat menjalani hukuman tahanan selama 32 hari di salah satu penjara di Paraguay pada Maret 2020. Dia ditangkap bersama saudaranya Roberto karena kedapatan memalsukan paspor di negara itu.
TAG#ronaldinho, #kripto, #penjara, #penipuan
190215389
KOMENTAR