Terobosan Pemda DKI Dalam Membangun Jakarta, Kedisiplinan Warga Kunci Utama

Hila Bame

Monday, 01-10-2018 | 18:57 pm

MDN
Instalasi Bambu di Jalan Muhammad Husni Thamrin Jakarta, Kamis, (20/9) (Hila, Inakoran.com)

Jakarta, Inako

Kota Jakarta tetap terus dibangun siapapun yang menjadi pemimpinnya. Jakarta sebagai ibu kota negara membutuhkan penanganan dalam pembangunan yang berkelanjutan demi kenyamanan warganya.

Sebagai pusat bisnis, politik, dan kebudayaan, Jakarta merupakan tempat berdirinya kantor-kantor pusat BUMN, perusahaan swasta, dan perusahaan asing. Kota Jakarta menjadi tempat kedudukan lembaga-lembaga pemerintahan dan kantor sekretariat berbagai lembaga berkelas dunia.

Jakarta dilayani oleh dua bandar udara, yakni Bandara Soekarno–Hatta dan Bandara Halim Perdanakusuma, serta tiga pelabuhan laut di Tanjung Priok, Sunda Kelapa, dan Ancol.  

Ada banyak terobosan yang telah dilakukan oleh pemerintah Provinsi Daerah Khusus Ibu Kota Jakarta (DKI), misalnya penataan kembali jembatan penyeberangan orang di Jalan Muhmmad Husni Thamrin yang di ganti dengan zebra cros.

Ada juga instalasi Bambu yang menawarkan kesehajaan namun memiliki nilai yang tinggi menurut Gubernur Anies.  

Penjelasan Anies soal filosofi instalasi bambu tersebut:

Dari imajinasi, kreasi dan lewat tangan terampil anak bangsa, Joko Avianto, bambu murah dari desa ini menjadi karya seni yang tak terupiahkan nilainya. Keindahan yang menjulang dan membanggakan.
Bentangan dan balutan bambu ini jadi pengirim pesan. Di tengah deretan beton tinggi yang cakarnya menggenggam tanah Ibukota, hadir karya bambu yang lembut, sederhana tapi kompleks. Sebuah material trasidisional yang dibalut ilmu, kreativitas dan kemodernan.

Dengan rasa cinta dan kreativitas, bambu yg dianggap tak bernilai menjadi karya seni yg tak ternilai
. (Anies Baswedan, Gubernur DKI Jakarta)

 

Dari segi keindahan kota, penataan  ini tentulah menarik tidak menutup keindahan lanskap patung  "selamat datang serta bundaran air mancur" yang berhadapan Grand Plaza Indonesia.

Dengan menyeberang zebra cros warga dididik disiplin sekaligus berolah raga.  Sebelah utara bundaran air mancur dihiasi instalasi  bambu yang melambangkan kesederhanaan manusia Indonesia.

Penataan trotoar telah juga dilakukan oleh pemerintah provinsi DKI, walaupun begitu penataan akan sia-sia tanpa dukungan warga Jakarta lewat sikap disiplin dengan tidak menggunakan trotoar untuk berdagang. 

Trotoar Kawasan Radiodalam Jakarta Selatan (Hila, Inakoran.com)

 

Demikian juga penanganan kali bersih sudah pula dilakukan,  namun demikian warga masih saja membuang sampah di badan sungai, seperti yang kita saksikan dalam video berikut ini. Seharusnya pekerjaan seperti ini tidak perlu dilakukan berulang-ulang jika warga disiplin tidak membuang sampah ke sungai.

 

 

Kelalaian warga Jakarta  akan menimbulkan biaya bagi pemprov DKI Jakarta dan, menurunkan pelayanan terhadap masyarakat Jakarta. saksikan video berikut yang direkam inakoran,com  Minggu, (23/9) di  sebuah sungai, dekat pemukiman warga di Kelurahan Cawang, Kecamatan Kramatjati Jakarta timur. 

Pekerja membersihkan sampah di sungai dekat pemukiman warga, Kelurhan Cawang, Kramat jati Jakarta Timur, Minggu, (23/9) (Hila, Inakoran.com)

Yang masih belum berubah dari warga Jakarta adalah membuang sampah ke badan sungai tentu menjadi tantangan bukan saja bagi pemprov DKI tapi semua stakeholder di Jakarta. 

 

TAG#DKI, #Anies Baswedan

190215400

KOMENTAR