Terus Lakukan Fitnah, PB PMII Tertangkap Kamera Berusaha Merusak Fasilitas Sekretariat PB PMII

JAKARTA, INAKO - Pengurus Besar ( PB ) Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia ( PMII ) terus melancarkan fitnahnya bahwa rombongan PMII Nusantara selalu membuat onar dengan masyarakat. 

Namun hal tersebut terbantahkan, setelah rombongan PB PMII yang dipimpin langsung oleh Ketua Umum PB PMII A. Syukri tertangkap kamera dan rekaman video sedang berusaha merusak fasilitas sekretariat PB PMII dan meresahkan warga sekitar sekretariat PB PMII. Rabu ( 12/01/2021 ). 

Rombongan PMII Nusantara sangat menyayangkan fitnah yang ditudingkan kepada mereka yang sedang berikhtiar menegakkan konstitusi di tubuh PMII. 

" Saya sangat menyayangkan tindakan yang dilakukan Ketua Umum PB PMII dan jajarannya yang selalu melakukan framing bahwa kami datang membuat rusuh serta mengganggu ketentraman warga sekitar" Kata Awal. 

" Padahal sangat terlihat jelas dalam dua video yang terekam, menunjukkan tindakan premanisme PB PMII dengan menendang pagar serta membuat keributan di lingkungan warga sekitar sekretariat PB PMII " Lanjutnya. 

Dalam pemberitaan difitnahkan juga melalui bendum PB PMII bahwa rombongan PMII Nusantara melakukan tindakan santai-santai dan mengganggu kesepakatan. 

" Kami sedang melakukan agenda Yasin dan Tahlil kok dibilang santai-santai, dan dalam kesepakatanpun kami tidak menyampaikan bahwa kami akan meninggalkan sepenuhnya sekretariat PB PMII. Karena tindakan Inkonstitusional PB PMII tak kunjung diselesaikan juga " Ungkapnya

Untuk diketahui, ada dua video beredar yang terekam kamera. Video pertama menggambarkan Ketua Umum PB PMII A. Syukri bersama rombongan sedang mengepung sekretariat PB PMII yang ditempati kader PMII Nusantara karena tindakan Inkonstitusional PB PMII. 

Dan Video kedua rombongan tersebut dengan nada provokatif serta teriakkan, mereka menendang-nendang dan berusaha merobohkan pagar sekretariat PB PMII. 

Akibat tindakan Ketua Umum PB PMII dan rombongan, masyarakat sekitar gedung sekretariat PB PMII menjadi ketakutan, serta aktivitas lalulintas menjadi terhambat. (**/mi/rls)