Thailand Pertegas Larangan Penggunaan Kantong Plastik

Binsar

Thursday, 02-01-2020 | 09:02 am

MDN
Ilustrasi [ist]

Bangkok, Inako

Pemerintah Thailand mempertegas larangan penggunaan kantong plastik di awal tahun 2020 ini. Larangan tersebut ditujukan kepada para pengelola pasar swalayan dan pegadang pengecer sebagai pihak yang paling banyak menggunakan kantong plastic dalam aktivitas pernjualan mereka.

Larangan itu merupakan langkah awal menuju penghentian total penggunaan kantong plastic pada 2021 mendatang menyusul serangkain insiden kematian beberapa hewan laut akibat adanya sampah plastik yang bersarang dalam sistem pencernaan hewan tersebut.

Dilaporkan, sebelumnya ditemukan rusa dan bayi duyung yang ditemukan mati dengan plastik dalam sistem pencernaan mereka.

"Thailand berada di peringkat keenam di antara negara-negara top dunia yang membuang limbah ke laut," jelas Menteri Sumber Daya Alam dan Lingkungan Thailand, Varawut Silpa-Archa, seperti dikutip dari Reuters, Rabu (1/1).

"Selama lima bulan terakhir, kami turun ke urutan ke-10. Terima kasih atas kerja sama rakyat Thailand," lanjutnya seraya membagikan tas yang dapat digunakan kembali kepada publik.

Kementerian itu mengatakan, tahun lalu Thailand mengurangi penggunaan kantong plastik sebanyak 2 miliar, atau sekitar 5.765 ton. Ini adalah fase pertama kampanye untuk mendorong konsumen secara sukarela menolak kantong plastik dari toko.

"Awalnya, saya tidak terbiasa (membawa tas belanja) karena kadang-kadang saya hanya datang dengan tangan kosong dan melupakannya. Ketika saya ingat, saya akan membawanya," kata seorang warga Thailand, Supanee Burut-thong.

Varawut mengatakan, sisi yang paling menantang adalah 40 persen kantong plastik yang digunakan di pasar tradisional dan di daerah pedesaan. "Tidak mudah mengubah cara berpikir dan perilaku orang-orang itu," katanya.

KOMENTAR